Pastikan Stok Aman di Masa Pandemi, Bos Bulog Jamin RI Tak Akan Impor Pangan

Laporan: Tisa
Kamis, 24 Desember 2020 | 12:59 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Foto: Ist.)
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Foto: Ist.)

sinpo, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan, kolaborasi antara pihaknya dengan Kementerian Pertanian selama ini berjalan dengan baik, terutama dalam menjaga stok pangan Tanah Air.

Bahkan, kata Dirut, Bulog terus memantau jalanya produksi pangan yang berjalan untuk menyamakan data, sebelum dilakukan penyerapan.

Mantan Kabareskrim Polri ini menegaskan, kewajiban Bulog adalah mempersiapkan pangan di seluruh pelosok tanah air. 

"Jadi, kami mengikuti perkembangan masalah pangan, termasuk masa panen di Kementan," ujar pria yang akrab disapa Buwas ini melalui keterangan pers virtual, Kamis (24/12/2020).

Ia mengaku bersyukur hingga kini memiliki ketersediaan pangan yang cukup, ditambah program yang berjalan di Kementerian Pertanian yang membuat produksi semakin berjalan. 

"Artinya kita sampai saat ini tidak melakukan impor,” tandas mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementan, Musdhalifah Machmud memastikan bahwa saat ini Indonesia secara keseluruhan mampu melewati defisit pangan. 

Bahkan, kata dia, Indonesia sejauh ini memiliki stok pangan yang cukup, meski di tengah situasi sulit menghadapi pandemi COVID-19.

“Defisit pangan alhamdulillah bisa kita lewati. Bahkan dengan kondisi stok pangan kita cukup, meski pandemi COVID-19 masih berlangsung," ujar Musdhalifah.

Ke depan, ia memastikan pihaknya akan terus memantau harga pangan setiap hari untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan dan lonjakan harga saat libur Natal dan Tahun Baru 2021.

"Jadi kalau harga mulai naik, maka kita minta Bulog melakukan operasi pasar. Karena itu bulog harus segera melakukan penyerapan,” pungkasnya.

Berdasarkan perkiraan ketersediaan beras dan kebutuhan pangan pokok dan strategis nasional, hingga akhir Desember 2020 dinyatakan masih tersedia dengan baik. 

Ketersediaan beras misalnya surplus 6,5 juta ton, jagung surplus 1,5 juta ton, daging sapi surplus 131 ribu ton, dan daging ayam 275 ribu ton.sinpo

Komentar: