Disebut Radikal, Ini Respons Din Syamsuddin

Laporan: Lilis
Senin, 22 Februari 2021 | 19:01 WIB
Din Syamsudin (Dok. Instagram m_dinsyamsuddin)
Din Syamsudin (Dok. Instagram m_dinsyamsuddin)

sinpo - Mantan Ketua Umum Muhamadiyah Din Syamsuddin tak kaget dicap radikal. Sebab yang dituduhkan dianggap tidak faktual. Apalagi ia merasakan itu bukan wataknya untuk bertindak radikal. 

"Sangat tidak kaget ya," katanya dalam Youtube Karni Ilyas Club, dikutip Senin (22/2/2021). 

Menurutnya, kegiatannya selama ini justru kebalikan dari radikal. Meskipun ia tak setuju dengan proyek Bush soal deradikalisasi. Tapi saat ini menjabat sebagai President of Asian Conference of Religion for Peace, konferensi Asia Agama untuk Perdamaian.

"Kami meluncurkan satu gerakan sejak 2012, countering violence extremism, jadi meng-counter ekstrimitas yang menampilkan kekerasan," katanya.

Ia menjelaskan konsep ekstrimisme yang dipakai dunia. Adapun radikalisme bisa jadi memiliki arti positif. Ia menjelaskan radics artinya akar. Misalnya beragama harus radikal.

"Beragama harus radikal, artinya berpegang pada akar agama, ushuludin. Dalam bernegara harus radikal, berpegang pada dasar negara. Cuma sekarang ada distorsi ya," kata Din. 

Ia menambahkan kata radikal saat ini dipakai dalam makna peyoratif. Dalam konteks tersebut, ia tak kaget. 

"Terutama karena, ini sebenarnya bukan baru. Ini sudah sejak beberapa bulan yang lalu, bahkan setahun yang lalu. Patut diduga mereka yang memasang spanduk di kampus ITB 'Pecat Din Syamsuddin dari anggota MWA ITB," katanya.sinpo

Komentar: