Lonjakan Kasus COVID-19 di DKI, PAN Minta DKI Lockdown Akhir Pekan

Laporan: Lilis
Senin, 21 Juni 2021 | 18:42 WIB
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI Saleh Partaonan Daulay (Dok. Instagram sahabatsalehdaulay)
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI Saleh Partaonan Daulay (Dok. Instagram sahabatsalehdaulay)

SinPo.id - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah mempertimbangkan kemungkinan untuk menerapkan kebijakan karantina wilayah atau lockdown pada akhir pekan. Hal ini untuk mengatasi lonjakan kasus COVID-19.

"Saya sejak awal menawarkan kebijakan 'lockdown' di akhir pekan yaitu sejak Jumat sore, seluruh masyarakat tidak diperbolehkan keluar rumah sampai Senin pagi, sehingga diharapkan tidak terjadi penyebaran COVID-19. Saya minta Pemerintah tolong (usulan) ini dipikirkan," kata Saleh, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (21/6).

Menurutnya, penanganan COVID-19 saat ini harus dievaluasi dengan baik, karena sudah lama diterapkan. Misalnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah dilakukan, namun hasilnya kurang maksimal. Lalu diubah menjadi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berjilid-jilid.

"Ibarat buku, ini sudah mau khatam, namun hasilnya tidak maksimal, bahkan kita sedang berada pada masa khawatir sekali terkait dengan penyebaran COVID-19. Misalnya di Bangkalan dan Kudus sudah mengkhawatirkan sekali, kabarnya rumah sakit penuh dan para tenaga medis sudah hampir kewalahan menangani," ujarnya.

Saleh menilai perlu adanya inovasi kebijakan lain yang harus diambil Pemerintah, salah satunya opsi menerapkan "lockdown" pada akhir pekan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menyampaikan agar warga Jakarta di rumah saja ketika akhir pekan.

"Peryataan Gubernur Anies itu sebetulnya sama dengan 'lockdown' akhir pekan. Karena itu saya minta kebijakan itu dicoba dahulu, jangan alergi," katanya lagi.

Menurutnya, kebijakan yang akan diambil Pemerintah harus tegas. Contohnya larangan menggelar pesta, wisata, dan larangan kerumunan pada akhir pekan. Kerumunan dan keramaian adalah salah satu yang menyebabkan penularan COVID-19 tidak bisa diatasi, sehingga kebijakan yang diambil Pemerintah jangan sampai terlambat.sinpo

Komentar: