Raih Tiga Medali Paraympic, Ini Kisah Leani Ratri Oktila

SinPo.id - Atlet paralympic Leani Ratri Oktila pernah mengalami kecelakaan pada 2011, saat usianya menginjak 21 tahun. Kecelakaan itu membuat Leani patah kaki dan tangan kirinya. Ia pun divonis mengalami gangguan permanen.

Namun, kenyataan pahit itu tidak meruntuhkan semangat Leani untuk berprestasi mengharumkan nama bangsa melalui olahraga.

Atlet parabadminton asal Kampar Riau ini, menjalani perjuangan hebat sebelum mengukuhkan namanya di pentas dunia.

Leani sendiri sudah mengenal bulu tangkis sejak kecil. Sejak kecelakaan Leani pun bangkit dan mulai menekuni parabadminton, cabor bulu tangkis untuk atlet difabel.

Prestasi pertama Leani di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2012 yang saat itu dilangsungkan di provinsi Riau, Menjadi  gelar pertamanya di cabor parabadminton tersebut.

Pada pagelaran tersebut, Leani Ratri berhasil meraih satu medali emas dan satu perak.

Prestasi tersebut berhasil mengantarkan dirinya bergabung dengan Komite Paralimpiade Nasional (NPC) pada 2013. Dari sini, ia semakin terpacu untuk meraih prestasi.

Kerjakeras Leani dibayar tuntas dengan meraih prestasi tertinggi. Dibuktikan dari hasil kegigihan pada setiap latihan. Leani diketahui kerap datang lebih awal saat latihan, bahkan  tak segan-segan untuk menambahkan porsi latihannya.

Prestasi demi prestasi pun telah diukir oleh Leani Ratri di pentas internasional, termasuk enam medali emas ASEAN Para Games, tiga ASIAN Para Games, dan tiga Kejuaraan Dunia BWF.

Leani Ratri Oktila pun dinobatkan sebagai atlet parabadminton putri terbaik Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pada 2018 dan 2019.

Keberhasilan ini juga mengantarkan dirinya sebagai julukan Ratu Parabadminton.

Adapun, pada ajang Paralimpiade Tokyo 2020 tersebut, Leani menjadi salah satu andalan Indonesia pada cabor badminton.

Atlet yang kini sudah menginjak berusia 30 tahun itu turun di tiga nomor yaitu tunggal putri kelas SL4 dan ganda putri serta ganda campuran kelas SL3-SU5.

Dengan hasil ini, Leani Ratri Oktila berhasil mempersembahkan medali bagi Indonesia dari 3 nomor, dua diantaranya medali emas dan satu medali perak.