BIN Sebut Server Aman, Tak Dibobol Hacker China

Laporan: Satria
Selasa, 14 September 2021 | 21:46 WIB
Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto/net
Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto/net

SinPo.id - Badan Intelijen Negara (BIN) membantah bahwa server institusi tersebut pernah mengalami peretasan oleh hacker asal China. Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto memastikan server lembaganya saat ini dalam kondisi aman terkendali.

"BIN saat ini terus mendalami dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait kebenaran informasi peretasan server BIN maupun kementerian/lembaga lainnya. Namun demikian, hingga saat ini server BIN masih dalam kondisi aman terkendali dan tidak terjadi hack sebagaimana isu yang beredar bahwa server BIN diretas hacker asal China," Kata Wawan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/9).

Wawan menuturkan bahwa BIN selalu melakukan pengecekan terhadap sistem secara berkala, untuk memastikan bahwa server aman terhindar dari serangan heacker. 

"BIN selalu melakukan pengecekan secara berkala terhadap sistem yang berjalan termasuk server untuk memastikan bahwa server tersebut tetap berfungsi sebagaimana mestinya,” tuturnya. 

Namun demikian, menurutnya sejumlah serangan siber yang digencarkan terhadap BIN memang merupakan hal yang wajar terjadi sebagai institusi negara. Kini, ia tengah bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI.

"Serangan siber terhadap BIN adalah hal yang wajar, mengingat BIN terus bekerja untuk menjaga kedaulatan NKRI dan mengamankan kepentingan nasional rakyat Indonesia," ujar Wawan.

"BIN bekerja sama dengan BSSN, Kominfo serta lembaga pemerintah lainnya untuk memastikan jaringan BIN aman dan bebas dari peretasan," ucap Wawan.

Di samping itu, Wawan meminta masyarakat untuk tidak mudah mempercayai informasi yang berkembang dan tetap melakukan check, recheck, dan crosscheck atas informasi yang ada. Ia menyinggung kasus sebelumnya terkait kebocoran data eHAC Kemenkes yang dicapnya sebagai berita bohong alias hoaks.

"Masyarakat diharapkan untuk tidak mudah mempercayai informasi yang berkembang dan tetap melakukan check, recheck, dan crosscheck atas informasi yang ada di masyarakat. Hal ini perlu dilakukan mengingat sebelumnya juga muncul isu hoax kebocoran data eHAC," pungkasnya.

Diketahui Sebelumnya dilaporkan bahwa hacker asal China telah berhasil meretas jaringan internal setidaknya 10 kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN).

Dugaan peretasan 10 jaringan internal kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia ini terungkap dari laporan organisasi non-profit yang konsen terhadap keamanan siber, Insikt Group. Dikutip The Record yang mempublikasi laporan tersebut, tim peneliti telah melihat peretasan terjadi sejak bulan April lalu.sinpo

Komentar: