Patung Penumpasan G30S/PKI Hilang Dari Museum, Begini Penjelasan Kostrad

Laporan: Sinpo
Selasa, 28 September 2021 | 09:43 WIB
Patung bersejarah yang hilang dari Museum/Repro
Patung bersejarah yang hilang dari Museum/Repro

SinPo.id - Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) tidak pernah membongkar atau menghilangkan patung sejarah (penumpasan G30S/PKI) Museum Dharma Bhakti dari Markas  Kostrad.

Demikian bantahan yang disampaikan langsung Kepala Penerangan (Kapen) Kostrad, Kolonel Inf Haryantana, menyikapi statemen mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dalam keterangannya di Jakarta, Senin siang (27/9).

Diketahui, diorama yang menggambarkan suasana di pagi hari, 1 Oktober 1965 atau peristiwa G30S PKI, di Museum Dharma Bhakti di Markas Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) telah dibongkar.

Haryantana menegaskan, pembongkaran diorama atau patung tersebut atas keinginan dan ide mantan Pangkostrad Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution selaku pihak yang membuat ide diorama tersebut.

"Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution meminta untuk patung-patung yang telah dibuatnya untuk di bongkar demi ketenangan lahir dan batin, sehingga pihak Kostrad mempersilahkan," tuturnya.

Atas dasar itu, Haryantana meluruskan informasi sekaligus klarifikasi bahwa diorama yang kini sudah tidak ada itu bukan permintaan Kostrad.

"Kami berharap adanya kerja sama yang baik dengan rekan-rekan media terkait pemberitaan yang sudah beredar, sehingga tidak meresahkan dan merugikan Institusi TNI, TNI AD khususnya Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman," pungkasnya.

Sebelumnya, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengungkapkan adanya indikasi upaya untuk menghilangkan sejarah terkait peristiwa G30S/PKI.

Untuk menghilangkan memori soal sejarah tersebut, patung ketiga sosok itu diketahui kini tidak ada lagi di dalam museum Kostrad. Saat ini hanya tersisa kursi-kursi kosong tempat para patung ketiga tokoh itu diletakkan.

"Jurang kehancuran itu telah ada di depan mata, baru saja terjadi, adalah di museum Kostrad,” kata Gatot Nurmantyo saat menjadi narasumber diskusi bertajuk TNI Vs PKI” yang digelar Minggu malam (26/9).

Dalam ruang kerja Pak Harto ada patung Pak Harto, Pak Sarwo Edhie, dan Pak Nasution yang menggambarkan saat kritis (setelah penculikan enam jenderal TNI AD) dan rencana menyelamatkan negara dari pengkhianatan PKI, sekaligus peran utama Panglima Angkatan Darat, Pangkostrad, dan Resimen Parako yang kini menjadi Kopassus,” sambungnya.

"Untuk menghilangkan gambaran sejarah (penumpasan G30S/PKI) tersebut sekarang (ketiga patung) telah dibongkar dan tidak ada lagi,” demikian Gatot.sinpo

Komentar: