Airlangga : Pembangunan Smelter Mampu Serap 40 Ribu Tenaga Kerja

Laporan: Satria
Selasa, 12 Oktober 2021 | 19:55 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/net
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/net

SinPo.id - Pemerintah telah melakukan berbagai upaya mempercepat pemerataan pembangunan ekonomi di Indonesia, diantaranya dengan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Dari 15 KEK yang telah ditetapkan, salah satunya KEK Gresik yang terletak di Provinsi Jawa Timur ditetapkan pada 28 Juni 2021 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2021. KEK ini memilki lahan luas total sebesar 2.167 Ha, dengan target nilai investasi dalam 5 tahun pertama sebesar Rp71 triliun.

Kegiatan utama dari KEK Gresik meliputi Industri Metal (Smelter), Industri Elektronik, Industri Kimia, Industri Energi dan Logistik. PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan anchor tenant KEK Gresik dengan investasi pembangunan smelter mencapai Rp42 triliun dengan off takers ekspor maupun domestik.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan kapasitas smelter yang dibangun ini nantinya mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahunnya, dan ini merupakan kapasitas single line terbesar didunia.

“Hal tersebut tentu saja nantinya akan memberikan kontribusi positif terhadap nilai ekspor lndonesia maupun substitusi impor,” kata Airlangga pada acara Ground Breaking KEK Gresik di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10).

Ia menambahkan, pembangunan smelter di dalam negeri, akan menciptakan lapangan kerja sejumlah 40.000 orang pada masa konstruksi hingga tahun 2024.

Hal tersebut seiring dengan upaya Pemerintah yang terus mendorong pengembangan industri hilir tembaga agar memiliki nilai tambah bagi negara.

“Dengan adanya hilirisasi, kita ingin agar proses itu sebisa mungkin memberikan dampak yakni meningkatkan nilai tambah, lapangan kerja, dan kemandirian. Untuk itu mohon dukungan dari Bapak Menteri Perindustrian, untuk segera menciptakan hilirisasi industri turunan dari smelter dan Precious Metals Refinery sehingga ada off taker industri dalam negeri,” ucap Airlangga.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga meminta dukungan terkait fasilitas di KEK Gresik kepada para Menteri yang hadir.

“Menteri ESDM, mohon dukungan terkait penyediaan air, listrik dan gas yang kompetitif di KEK, Menteri BUMN untuk mendorong BUMN (MIND ID sebagai holding) agar merealisasikan investasi smelter dan PMR di KEK Gresik, Menteri PUPR untuk mendukung penyediaan air bersih dan konektivitas jalan tol, Menteri Investasi untuk mendukung perizinan dan pemberian insentif tax holiday dan tax allowance,” tutur Airlangga.

“Kepada Bapak Menteri Perhubungan, mohon untuk dapat mendukung KEK Gresik melalui pengembangan Pelabuhan di KEK Gresik dan konektivitas kereta api,” ujarnya.sinpo

Komentar: