Smackdown Polisi Bikin Panas Dingin Kapolda Dan Kapolres

Laporan: Poppy
Kamis, 14 Oktober 2021 | 14:33 WIB
Pernyataan maaf Brigadir NP disampaikan langsung di depan korban bernama M Faris dan keluarganya/Ist
Pernyataan maaf Brigadir NP disampaikan langsung di depan korban bernama M Faris dan keluarganya/Ist

SinPo.id - Polda Banten dan jajaran petugas Polresta Tangerang, meminta maaf atas kekerasan yang dilakukan anggotanya kepada mahasiswa pengunjuk rasa, saat peringatan HUT ke-389 Kabupaten Tangerang. 

Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto menyatakan menyesali tindakan berlebihan personel Polresta Tangerang yang membanting mahasiswa saat tengah menyampaikan aspirasi di Pemkab Tangerang.

Bahkan, pasca kejadian dirinya langsung menemui mahasiswa M Faris Amrullah (21) dan orang tuanya, untuk meminta maaf atas perlakuan bawahannya di Polresta Tangerang. 

"Atas nama Polda Banten, saya meminta maaf kepada adek Faris dan ayahanda yang mengalami tindakan kekerasan oleh oknum Polresta Tangerang pada saat pengamanan aksi unjuk rasa. Kami pastikan ada sanksi tegas terhadap oknum tersebut yang saat ini sedang dalam pemeriksaan oleh Divisi Propam Polri dan Bid Propam Polda Banten,” ucap Irjen Rudy yang hadir didampingi Kabid Propam Polda Banten AKBP Nursyah Putra dan Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga, Rabu (13/10).

Selain itu, ia juga memastikan kesehatan Faris. Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro 
juga mengutarakan permintaan maaf kepada korban. Ia juga sudah membawa Faris ke Rumah Sakit Harapan Mulia Tigaraksa dan langsung ditangani oleh penanggung jawab pasien dr Florentina.

"Polda Banten meminta maaf. Saya sebagai Kapolresta Tangerang juga meminta maaf, kepada saudara MFA, usia 21 tahun yang mengalami tindakan kekerasan oleh oknum pengamanan aksi unjuk rasa di depan gedung Pemkab Tangerang," katanya. 

"Kami bertanggung jawab penuh atas kesehatan Faris dengan membawanya ke rumah sakit untuk pengecekan fisik, dalam, dan torax. Alhamdulillah hasilnya riksa fisik baik, kesadaran composmentis atau sadar penuh dan suhu badan normal. Terhadap Faris telah diberikan obat-obatan dan vitamin,” tutur Wahyu.

Wahyu menjelaskan, setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, diketahui kondisi tubuh MFA masih dalam kondisi baik.

"Kedua kami juga sudah memastikan kesehatan yang bersangkutan (korban), di mana langsung dibawa ke RS Harapan Mulia dan sudah langsung bertemu dengan dokter yang menangani korban dan sudah dilakukan pengecekan tubuh dan rontgen thorax dengan kesimpulan awal, kondisinya baik. Kesadaran sudah sehat dengan suhu 36,7 derajat," jelasnya.

Wahyu juga membenarkan terdapat 19 peserta aksi yang dibawa ke Polresta Tangerang untuk dimintai keterangan, termasuk koordinator lapangan aksi, Faturahman (25). 

Berdasarkan informasi dari personel pengamanan aksi unjuk rasa di lapangan, ketegangan terjadi saat tim negosiator Polresta Tangerang meminta perwakilan mahasiswa untuk bertemu dengan pejabat Kesbangpol Linmas Pemkab Tangerang.
Diketahui, dalam insiden tersebut ada salah satu oknum polisi membanting mahasiswa hingga mengalami kejang.

Sebelumnya diberitakan, peringatan HUT ke-389 Kabupaten Tangerang diwarnai aksi unjuk rasa mahasiswa. Demo mahasiswa di kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Tigaraksa, ini berakhir ricuh.

Yang mengenaskan, tampak dalam video yang beredar seorang mahasiswa ditangkap petugas berpakaian hitam. 

Tanpa diduga, petugas itu membanting mahasiswa ke aspal. Setelah jatuh, mahasiswa itu juga terihat diinjak oleh petugas di tempat kejadian.sinpo

Komentar: