Taufik Hidayat Dinilai Pantas Jadi Menpora Gantikan Zainudin Amali

Laporan: Samsudin
Senin, 18 Oktober 2021 | 17:54 WIB
Legenda bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat/Net
Legenda bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat/Net

SinPo.id - Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, mendapat kecaman keras dari berbagai pihak imbas dari gagalnya bendera Merah Putih berkibar pada ajang Piala Thomas 2020. Desakan agar Presiden Jokowi mengganti Menpora saat ini dengan sosok yang lebih mudah pun mencuat di media sosial, Senin, (18/10).

“Pak @jokowi. Jika emang ada pergantian Menpora tolong pilih yang muda. Ingat, Menpora adalah Menteri PEMUDA dan OLAHRAGA. Carilah yang millenial dikit, berkumis pun gpp sesuai tradisi, asal yang gak korupsi,” tulis netizen dengan akun @MafiaWasit, dilihat Senin, (18/10).

“Kalau saya Menpora, maka pagi ini saya akan menghadap presiden dan menyatakan mengundurkan diri,” timpal @fim_mifta.

Sementara itu, cendekiawan Ulil Abshar Abdalla nampak merespon kritikan legenda bulutangkis Taufik Hidayat terhadap keteledoran Kemenpora atas sanski WADA sebelumnya.

Ulil pun tak segan menyebut Taufik layak menjadi Menteri Pemuda dan Olahraha (Menpora). “Taufik Hidayat layak jadi Menpora. Suaranya yang lantang mengkritik keteledoran Kemenpora menangani soal doping, sehingga Merah Putih tidak bisa berkibar kemaren di Denmark, sangat "genuine". Sekali2, Menpora dipegang oleh seorang olah-ragawan,” tulisnya.

Zainudin Amali Diminta Mundur 

Disisi lain, pengamat olahraga, Akmal Marhali, meminta Zainudin Amali mundur dari jabatannya akibat skandal tersebut. "Menpora, Zainuddin Amali, harus bertanggung jawab atas kelalaiannya. Kasus ini menampar dan menodai pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin," tukas Akmal, dalam rilisnya, dilansir dari Bola.net, Senin (18/10).

"Sebaiknya, Menpora dan Pengurus LADI mundur sebagai bentuk tanggung jawab," sambungnya.

Lebih lanjut, menurut Akmal, dampak sanksi WADA bukan hanya kegagalan Indonesia mengibarkan Merah Putih pada ajang internasional. Menurut pria yang juga koordinator Save Our Soccer tersebut, ada sejumlah dampak lain yang bisa terjadi akibat sanksi ini.

"Perwakilan Indonesia juga tidak bisa duduk sebagai anggota dewan di komite sampai statusnya dipulihkan atau untuk jangka waktu setahun sejak 7 Oktober 2021. Pada SEA Games 2022, Indonesia juga terancam tidak bisa memakai bendera Merah Putih seperti halnya Rusia di Olimpiade Tokyo 2020. Bendera Indonesia akan diganti bendera NOC (National Olympic Committee) saat SEA Games dan Asian Games," papar Akmal.

"Kejuaraan MotoGP dan Piala Dunia 2023 juga terancam gagal digelar di Indonesia," sambungnya.

Menpora Sikapi Sanksi WADA

Sementara itu, Menpora Zainudin Amali mengambil langkah cepat sehubungan dengan sanksi WADA terhadap LADI. Menurut Zainudin Amali, perihal teguran ketidaktaatan TDP (Tes Doping Plan) sudah diklarifikasi dan mendapatkan respon baik dari WADA.

Namun ternyata tidak hanya itu, ada pending matters dari kepengurusan lama yang juga perlu penyelesaian.

"Tidak ada menganggap remeh, ini hal serius, waktu saya sampaikan beberapa waktu lalu berdasarkan laporan yang saya terima hanya masalah TDP, jadi setelah kita klarifikasi seharusnya sudah tidak ada masalah," tegas Menpora Amali pada keterangan pers secara virtual, Senin (18/10) siang.

"Ternyata hari ini saya pukul 10.00 rakor internal bersama NOC dan LADI baru diketahui ada pending matters sehubungan kepengurusan yang lama yang harus diselesaikan, jadi ada transisi yang tidak cepat," tambahnya.

"Dalam rakor internal pagi ini saya bentuk Tim yang diketuai Pak Okto, dengan dua tugas yakni akselerasi, percepatan komunikasi dengan pihak-pihak terkait terutama WADA guna mempercepat pencabutan sangsi. Yang kedua investigasi, guna mencari apa yang sebenarnya terjadi dan apa penyebabnya serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan," kata Menpora.sinpo

Komentar: