Yaqut Bilang "Wajar NU Manfaatkan Kemenag?, Ujang: Itu Bentuk Kesombongan Diri

Laporan: Farez
Senin, 25 Oktober 2021 | 12:09 WIB
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin/Dok IPR
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin/Dok IPR

SinPo.id - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas diharapkan untuk melakukan muhasabah diri atas pernyataan diskriminatif yang menyebut Kementerian Agama (Kemenag) spesifik untuk Nahdlatul Ulama (NU) dan wajar jika NU memanfaatkan Kemenag.

Dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai pernyataan Yaqut bahwa Kemenag itu hadiah Negara untuk NU, tidak tepat dan cenderung diskriminatif.

"Nah, mestinya Yaqut mengevalusi diri. Jangan buat pernyataan yang kontroversi dan blunder buat dirinya dan Kemenag," kata Ujang kepada wartawan di Jakarta, Senin (25/10) siang.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menyarankan mantan Ketua Umum GP Anshor itu untuk memperbaiki kementerian yang dipimpinnya. Bukan dengan arogansinya yang mewajarkan jika NU memanfaatkan Kemenag.

Pasalnya, Kemenag juga menjadi salah satu Kementerian yang menjadi sarang korupsi. Teranyar, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut kasus suap jual beli jabatan di lingkungan Kemenag tahun 2018 yang akhirnya menjebloskan Ketua Umum PPP Romahurmuziy ke jeruji besi.   

"Pernyataan Yaqut "Wajar NU manfaatkan Kemenag," itu bentuk kesombongan diri yang perlu dikoreksi dan dievaluasi," kata Ujang Komarudin.

"Perbaiki saja kinerja Kemenag dengan bagus. Karena di Kemenag menjadi salah satu Kementerian yang banyak korupsinya," imbuhnya.

Menag Yaqut sebelumnya menyatakan Kementerian Agama (Kemenag) bukan hadiah dari negara untuk orang Islam. Ditegaskan, Kemenag itu hadiah dari negara untuk orang Nahdlatul Ulama (NU) spesifik.

Oleh karena itu, menjadi wajar jika orang NU mendominasi dan memanfaatkan peluang yang ada di Kemenag.

"Saya bantah bukan, Kemenag itu hadiah negara untuk NU bukan untuk umat Islam secara umum tapi spesifik untuk NU. Jadi wajar kalau NU itu memanfaatkan peluang yang ada di Kemenag," kata Yaqut pada Webinar Internasional RMI PBNU dalam memperingati Hari Santri 2021, Rabu,(20/10).sinpo

Komentar: