Geram Dikritik, Arab Saudi Usir Dubes dan Boikot Produk Lebanon

Laporan: Samsudin
Sabtu, 30 Oktober 2021 | 11:58 WIB
Menteri Penerangan Lebanon George Kordahi kritik perang di Yaman sia-sia/Mohamed Azakir/Reuters
Menteri Penerangan Lebanon George Kordahi kritik perang di Yaman sia-sia/Mohamed Azakir/Reuters

SinPo.id - Arab Saudi benar-benar murka atas kritikan yang disampaikan salah seorang menteri Lebanon, terkait perang di Yaman yang dipimpin koalisi pimpinan Arab Saudi.

Setelah komentar menteri tersebut, Arab Saudi langsung mengambil tindakan tegas dengan mengusir Duta Besar Lebanon. Dubes tersebut diberi waktu 1x24 jam untuk meninggalkan kerajaan. Tak sampai disitu, Arab Saudi juga menarik Dubesnya dari Lebanon dan memboikot seluruh produk asal Lebanon sebagai tindakan lanjutan, menurut kantor berita negara SPA melaporkan.

"Pemerintah Kerajaan menyesali hasil dari hubungan dengan Republik Lebanon karena otoritas Lebanon mengabaikan fakta, dan kegagalan mereka untuk mengambil tindakan korektif," kata pernyataan pihak kerajaan seperti disampaikan SPA, Jumat (29/10).

Beberapa jam kemudian, Kerajaan Bahrain juga memerintahkan duta besar Lebanon untuk meninggalkan negara itu dalam waktu dua hari untuk alasan yang sama, kata kementerian luar negeri Bahrain.

Hubungan antara Lebanon dan Arab Saudi memang sudah tegang sebelumnya. Hubungan kedua negara makin memburuk pada Selasa lalu, setelah rekaman Menteri Penerangan Lebanon George Kordahi, mengkritisi perang yang dipimpin Saudi melawan pemberontak Houthi di Yaman.

Namun George Kordahi berdalih jika wawancara televisi itu direkam lebih dari sebulan sebelum dia diangkat menjadi menteri.

Kordahi mengatakan Houthi yang bersekutu dengan Iran "membela diri mereka sendiri ... melawan agresi eksternal".

Mantan presenter TV selebriti itu juga mengatakan perang yang telah berlangsung lama itu "sia-sia" dan menyerukan untuk mengakhirinya, yang menyinggung pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.

Sementara dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan dia “menyesali” langkah Saudi mengusir duta besar negaranya.

“Kami juga mengimbau para pemimpin saudara Arab untuk bekerja dan membantu mengatasi krisis ini untuk menjaga kohesi Arab,” kata Mikati.

Awal pekan ini, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Bahrain memanggil duta besar mereka untuk Lebanon sebagai tanggapan atas komentar tersebut, sementara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) yang terdiri dari enam negara terdiri dari Qatar dan Oman – mengutuk pernyataan Kordahi.

Ada beberapa seruan dari para pemimpin pro-Saudi agar Kordahi dicopot dari pemerintahan.

Pihak berwenang Lebanon, termasuk Perdana Menteri Mikati dan Presiden Michel Aoun, menolak memberikan komentar soal Kordahi dan mengatakan pernyataan itu tidak mencerminkan posisi pemerintah Lebanon.

"Memang benar bahwa kami memisahkan diri dari konflik, tetapi kami tidak memisahkan diri dari posisi apa pun yang bersolidaritas dengan Arab Saudi atau negara-negara Teluk," kata Mikati dalam sebuah pernyataan pers awal pekan ini.sinpo

Komentar: