Ajak Mesum Dua Staf Sekwan, Golkar Siapkan Sanksi Tegas Untuk Waka DPRD TTU

Laporan: Samsudin
Rabu, 03 November 2021 | 09:46 WIB
Agustinus Tulasi/GATRA/Antonius Un Taolin
Agustinus Tulasi/GATRA/Antonius Un Taolin

SinPo.id - Partai Golkar NTT memastikan akan memberikan sanksi tegas kepada salah satu kadernya yang juga Wakil Ketua DPRD Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Agustinus Tulasi, yang diduga mengajak dua staf Sekwan berbuat mesum saat kunjungan kerja di Bali, beberapa waktu lalu.

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten TTU, Kristoforus Efi, mengatakan, dugaan tindakan tidak etis Wakil Ketua DPRD TTU dari Fraksi Golkar tersebut merupakan tamparan telak bagi jajaran Partai Golkar.

“Kami sangat sesalkan kasus yang menimpah kader Golkar Agustinus Tulasi. Kami akan bentuk tim untuk diskusikan kasus ini. Kami akan segera tuntaskan. Yang pasti dari data yang ada ini, pasti kami akan beri sanksi tegas, jika faktanya nanti terbukti,” kata Kristo Efi, kemarin.

Hal senada dikemukakan Wakil Ketua Bidang Perempuan yang juga Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Provinsi NTT, Libby Sinaleloe. Kasus yang dilakukan Agustinus Tulasi tersebut sangat mencoreng Partai Golkar NTT.

“Golkar NTT bersikap sangat kritis, objektif, dan proporsional (KOP) atas dugaan kasus itu. Kami akan tangani kasus ini hingga tuntas. Jika nantinya hasilnya terbukti benar maka Agustinus Tulasi akan diberi sanksi tegas. Seperti apa bentuk sanksinya saatnya pasti publik akan tahu. Karena kami transparan dalam menangani kasus ini,” kata Libby Sinaleloe.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Agustinus Tulasi, menjadi buah bibir dan “babak-belur” dihakimi oleh publik di medsos. Pasalnya, saat kunjungan kerja di Bali pada 25 hingga 29 Oktober 2021, dia mengajak staf Sekwan DPRD TTU, YD dan IT ke kamar hotelnya untuk berbuat mesum.

Saat itu, Agustinus menginap disalah satu hotel di Legian, terpisah dengan rombongan lainnya. Namun YD dan IT menolak ajakan tersebut dan melaporkan kasus tersebut kepada anggota DPRD lainnya. Foto telanjang kiriman Agustinus Tulasi kemudian beredar luas melalui sejumlah pesan WhatsAp group.

Belakangan, Agustinus mengakui kekhilafannya dengan meminta maaf secara terbuka kepada publik atas beredarnya pesan ajakan mesum terhadap kedua stafnya saat kunjungan kerja bersama seluruh anggota DPRD TTU di Denpasar, Bali pekan lalu.

Melalui surat terbuka, Agus menyampaikan permohonan maaf kepada kepada korban (BT dan YD) beserta keluarganya, juga kepada lembaga DPRD TTU, Partai Golkar dan masyarakat TTU, atau semua pihak yang merasa tidak nyaman.

“Saya merasa harus meminta maaf yang tulus kepada pihak yang merasa dirugikan atas “kekhilafan saya”. Sebagai manusia saya merasa bahwa tindakan yang saya lakukan tidak patut bukan saja karena bertentangan dengan nilai-nilai Agama yang saya anut, melainkan juga ‘berlawanan dan bertentangan’ dengan ‘nilai-nilai’ etis, tradisi dan budaya luhur masyarakat kita yang sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat wanita,” Demikian surat permohonan maaf Agustinus Tulasi yang dikirim kepada beberapa media.

Agus menjelaskan, tidak ada niat sedikit pun dari hati dan pikirannya untuk ‘merendahkan martabat kaum wanita’. “Karena saya dan semua laki-laki sesungguhnya lahir dari kandungan ibu atau kandungan kaum wanita. Dari hati saya yang paling dalam mengatakan: kaum ibu harus dijunjung tinggi harkat dan martabatnya; sebab tanpa ibu-ibu sesungguhnya kaum laki-laki tidaklah lengkap hidupnya,” katanya.

“Menurut pikiran dan perasaan saya yang paling dalam, kaum wanita dan kaum laki-laki memang hidup sejajar dalam segala aspek kehidupan. Maka, sesuai ajaran Tuhan Yesus, sepantasnyalah saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya, kepada kedua sahabat yang telah merasa ‘direndahkan’, dan saya mendoakan kedua beliau untuk berkenan memaafkan tindakan saya yang tidak menyenangkan tersebut. Saya hanyalah manusia biasa yang sering lakukan kekhilafan. Semoga Tuhan berkenan mengampuni tindakan saya, dan smoga Tuhan juga berkenan di hati kedua beliau dan keluarganya untuk berkenan memaafkan kekhilafan saya,” tulisnya.

Di akhir surat itu, Agus menulis; “Demikian pernyataan maaf saya secara terbuka ini. Semoga Tuhan memaafkan saya, dan semoga saudara sekalian yang merasa dirugikan dan merasa tidak nyaman dengan berita ini, dimampukan Tuhan Yesus untuk selalu berjalan lurus dan sukses dalam berkarya. Tuhan Yesus memberkati, Amin’.sinpo

Komentar:
BERITALAINNYA
Ilustrasi (SinPo.id/Wawan Wiguna)
Mandat Rakyat untuk Prabowo-Gibran
Sabtu, 23 Maret 2024
Ilustrasi (SinPo.id/Wawan Wiguna)
Petaka Banjir Melanda
Sabtu, 16 Maret 2024
Ilustrasi (SinPo.id/Wawan Wiguna)
Menekan Harga Beras
Sabtu, 02 Maret 2024