Dugaan Korupsi Di Garuda, Fauzi Amro Desak KPK, BPK Dan Kejagung Turun Tangan

Laporan: Samsudin
Selasa, 09 November 2021 | 16:24 WIB
Anggota Komisi XI DPR Fauzi Amro/Ist
Anggota Komisi XI DPR Fauzi Amro/Ist

SinPo.id - Anggota Komisi XI DPR Fauzi Amro mengusulkan adanya pansus penyelematan Garuda Indonesia. Selain itu, ia juga mendesak Menteri BUMN Erick Thohir untuk mencopot seluruh direksi dan komisaris Garuda yang ada.

Menurutnya, krisis yang dialami Garuda ini disebabkan oleh moral hazard yang dilakukan manajemen garuda selama bertahun-tahun. Seperti penggelembungan jumlah pesawat secara total terdapat 142 unit pesawat yang kebutuhan riilnya hanya mencapai 41 unit. Kemudian penggelembungan harga sewa dari 750.000 dolar AS menjadi 1,4 juta dolar ASper bulan.

“Meski Direksi Garuda saat ini melakukan efesiensi atau pengetakan anggaran, dengan cara mengurangi jumlah pesawat yang disewa, tak perlu sebanyak itu, kan yang dibutuhkan hanya 41 unit tapi disewa 142 unit ini kan pemborosan. Belum lagi penggelembungan harga sewa. Karenanya saat kuat dugaan adanya tindak korupsi dalam proses penyewaan pesawat yang dilakukan direksi garuda," ungkap Fauzi, Selasa (9/11).

“Karenanya, Saya mengusulkan segera diganti, karena kondisi keuangan Garuda Indonesia saat ini yang terlilit utang sudah mencapai Rp70 triliun dan diperkirakan bertambah Rp1 triliun setiap bulannya. Ini bukti mereka telah gagal dalam mengelola Garuda Indonesia,” tandasnya.

Menyinggung opsi mengganti Garuda Indonesia dengan Pelita Air, menurut Fauzi, juga kurang tepat, karena secara branding Garuda, lebih bagus dari pada Pelita. Sisi lain, pelayanan Garuda selama ini juga dinilai sudah bagus, terbukti Garuda banyak meraih penghargaan dari banyak lembaga internasional.

"Itu perlu kerja keras dan waktu yang panjang untuk meraihnya," kilahnya.

Sementara histori Pelita Air, lanjut dia, maskapai ini pernah gagal dalam layanan penumpang umum, dan saat ini hanya mampu bertahan dalam penyedian pesawat yg dicarter. Dibanding Pelita Air, Fauzi menilai, maskapai Citilink lebih siap untuk mengambil alih rute Garuda Indonesia.

"Masih mending Citilink, layanannya oke dan masih satu group dengan Garuda Indonesia. Selain itu layanan Citilink selama ini sangat bagus dengan harga tiketnya yang lumayan terjangkau," jelasnya.

Fauzi menambahkan, apabila permasalahan Garuda lebih banyak karena manajemennya yang mesti dibenahi, dan adanya dugaan tindak korupsi, maka sebaiknya aparat terkait seperti KPK, Kepolisian, Kejaksaan termasuk BPK segera melakukan audit secara menyeluruh.

“Tujuanya untuk mengetahui semua kemungkinan praktik korupsi yang diduga dilakukan oleh para direksi Garuda sebelumnya maupun yang sedang menjabat saat ini,” tuntasnya.sinpo

Komentar: