Lampaui Defisit Jiwasraya, Secara Teknikal Garuda Indonesia Sudah Bangkrut

Laporan: Azhar Ferdian
Rabu, 10 November 2021 | 01:21 WIB
Garuda Indonesia/Net
Garuda Indonesia/Net

SinPo.id - PT Garuda Indonesia (Persero) mengalami defisit neraca sebesar USD 2,8 miliar atau setara Rp39 triliun (Kurs 14.000 per USD). Dengan demikian, emiten penerbangan pekat merah dinyatakan bangkrut secara teknikal.

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mencatat, per September 2021 neraca Garuda Indonesia di posisi negatif senilai USD2,8 miliar. Defisit ekuitas itu bahkan melampaui defisit keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

"Kami tekankan neraca Garuda saat ini mengalami negatif ekuitas USD 2,8 miliar. Jadi ini rekor, kalau dulu rekornya dipegang Jiwasraya sekarang sudah digeser Garuda," ujar Kartika, Selasa (9/11).

Saat ini posisi utang emiten dengan kode saham GIAA itu mencapai USD9,8 miliar atau setara Rp139 triliun. Angka itu terdiri dari tunggakan pembayaran kepada lessor senilai USD6,3 miliar.

Sementara, aset perusahaan berada di kisaran USD6,9 miliar. Sedangkan pendapatan Garuda mencapai USD20 juta per bulan. 

"Jadi memang utang ke lessor paling besar itu ada komponen jangka panjang, dan tadi ada komponen yang tidak terbayar dalam jangka pendek," katanya.sinpo

Komentar: