Nasabah Waspadalah! Ini Cara Kerja Komplotan Perampok Seperti Terjadi Di PIK

Laporan: Samsudin
Senin, 15 November 2021 | 17:53 WIB
Polda Metro Jaya menunjukkan empat dari enam perampok uang nasabah di PIK, Jakut/Ist
Polda Metro Jaya menunjukkan empat dari enam perampok uang nasabah di PIK, Jakut/Ist

SinPo.id - Aksi perampokan uang senilai Rp 400 juta di PIK, Jakarta Utara beberapa waktu lalu patut menjadi perhatian bagi Anda seluruh nasabah bank di manapun berada.

Pasalnya, aksi serupa bisa saja terjadi lagi dilain waktu mengingat komplotan perampok spesialis nasabah bank seperti ini memiliki sistem kerja yang cukup rapih. Mulai dari pengawas lapangan, pengawas di dalam bank, joki hingga eksekutor lapangan.

Para perampok yang beraksi di PIK tersebut Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat tidak hanya beraksi di wilayah hukum Polda Metro Jaya saja. Tapi mereka juga melakukan aksi yang sama di beberapa kota lain di Indonesia.

“Mereka beraksi di Lampung, Jakarta, Cirebon dan beberapa kota lainnya,” ungkap Tubagus saat gelar perkara di Polda Metro Jaya, Senin (15/11).

Para perampok ini, katanya lebih lanjut, memiliki peran berbeda-beda. Dari enam orang ini, ada yang bertugas sebagai pengawas lapangan, di dalam bank maupun eksekutor serta dua orang lagi sebagai backup jika terjadi sesuatu. Yang di dalam bank, tugasnya mengawasi calon target yang mengambil uang banyak tapi tidak dikawal oleh orang lain.

“Saat tidak ada pengawalan inilah mereka beraksi. Yang di dalam bank memberikan kode kepada rekanya yang di luar, baru joki dan eksekutor mengikuti calon korban,” tegasnya.

Saat calon target sudah keluar bank, dua orang yang sudah berada di luar lantas akan mengikutinya. Mereka sebelumnya sudah menyediakan jaring-jaring paku payung yang sudah diasah sedemikian tajam untuk ditempelkan di sandal.

“Setelah ditempelkan di sandal, jaring-jaring paku payung ini mereka letakan di jalan tepat di mobil calon target yang sudah diikuti. Setelah tertancap di kondisi macet, mereka tinggal menunggu waktu saja mobil calon korban bannya kempes dan mengganti bannya. Saat itulah, mereka beraksi,” imbuhnya.

Belajar dari kasus perampokan uang salah satu PT untuk gajian pegawai di PIK, Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan, untuk para nasabah bank yang hendak mengambil uang dalam jumlah banyak, sebaiknya minta pengawalan pihak kepolisian untuk mencegah kejahatan terjadi.

“Dalam kesempatan ini, saya sekali lagi mengimbau kepada masyarakat untuk meminta pengawalan. Siapakah yang dipilih oleh pelaku untuk menjadi korban? Adalah korban yang membawa uang banyak tetapi tidak dilakukan pengawalan,” katanya.

“Apabila siapapun itu akan mengambil uang dalam jumlah yang banyak, mintalah pihak kepolisian setempat agar mendapatkan pengawalan. Kejahatan ini tidak hanya dilakukan untuk menegakkan hukum seperti ini tetapi masyarakat juga harus ikut mencegah,” sambungnya.

Dan untuk hasil kejahatan para pelaku ini, pihaknya masih akan terus menyelidiknya. Digunakan untuk apa saja uang tersebut. begitu juga dengan kemungkinan keterlibatan orang lain diluar enam orang yang sudah ditangkap tersebut.

“Karena ini baru ditangkap, untuk proses penyelidikan lanjut tentu akan kita lakukan terus dalami lagi,” tuntasnya.sinpo

Komentar: