Puluhan Tahanan Polres Batanghari Kabur, Begini Penjelasan Kanwil Kemenkum HAM

Laporan: Samsudin
Selasa, 16 November 2021 | 11:34 WIB
Puluhan tahanan Polres Batanghari Kabur/net
Puluhan tahanan Polres Batanghari Kabur/net

SinPo.id - Sebanyak 24 tahanan Polres Batanghari kabur dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Desa Sungai Buluh, Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.

Kepala Kanwil Kemenkum HAM Jambi M Jahari Sitepu mengkonfirmasi peristiwa tersevut. Namun, Jahari mengatakan, 24 tahanan kabur tidak ada hubungannya dengan LPKA Muarabulian. 

"Mereka tahanan Polres Batanghari yang ditempatkan di LPKA Muarabulian," ujar Jahari Sitepu di Jambi.

Dia menjelaskan, pada Maret 2021 lalu, pihak Polres Batanghari meminjam satu blok di LPKA Muarabulian untuk menempatkan tahanan.

Hal ini dikarenakan di Polres Batanghari saat ini ada pembangunan, sehingga tahanan perlu dipindahkan untuk sementara waktu. 

"Blok tersebut, berbeda dengan blok tahanan LPKA Muarabulian," kata Jahari.

Sebab, kata dia, blok yang dipinjam pakai itu, bekas blok tahanan perempuan yang saat ini telah memiliki Lapas Perempuan khusus. 

"Terkait informasi yang beredar, perlu saya luruskan jika yang kabur bukan tahanan titipan. Melainkan tahanan Polres yang ditempatkan di LPKA. Mereka  yang memberi makan dan menjaga langsung," jelasnya. 

Jahari juga mengatakan, berdasarkan informasi yang ia peroleh dari Kepala LPKA Muarabulian, total 24 tahanan yang kabur.

"Satu sudah menyerahkan diri," tutupnya.

Kronologis Kejadian

Menurut informasi, kejadian bermula pada Minggu, sekitar pukul 21.30 WIB. Saat itu, petugas piket penjagaan memeriksa sel tahanan. Selanjutnya, sekitar pukul 22.00 WIB, salah satu tahanan, Ledi Azwar, yang diduga sebagai otak pelaku, mengambil balok kayu dari kamar mandi.

Lantas, dia mencongkel salah satu besi behel jendela ruang tahanan, hingga besi itu patah dan lepas dari rangka teralis. Azwar mencoba untuk menyiasati besi itu terpasang kembali di rangka dengan mengikat menggunakan tali agar tidak diketahui petugas jaga.

Azwar kemudian mengatur siasat dengan tahanan lain agar mau melarikan diri secara bersama-sama sekitar pukul 24.00 WIB. Satu tahanan memanggil nama salah satu petugas jaga dari arah dalam ruang sel, namun tidak ada jawaban dari petugas.

Peluang itu yang digunakan Azwar dan tahanan lainnya untuk membuka kembali besi yang sudah terikat tali. Kemudian, mereka keluar dari ruang tahanan melalui lubang atau celah jendela yang sudah bisa dibuka dan mengeluarkan badan, sehingga berpindah tempat keluar ruang tahanan atau lorong selasar.

Selanjutnya, mereka diduga telah mematikan kamera pengintai dengan mencabut kabel dari sambungan listrik yang mengakibatkan layar monitor. Diduga Azwar berusaha mencari kunci pintu sel tahanan dan akhirnya menemukan di dalam saku baju kemeja petugas jaga atas nama Bripda Ridho yang saat itu sedang digantung di salah satu jendela ruang jaga

Setelah menemukan kunci, Azwar kemudian membuka tiga pintu sel tahanan yang berisi total 24 orang. Selanjutnya, atas komando dari tahanan bernama Amin, seluruh tahanan akhirnya bersama-sama melarikan diri melewati pintu penjagaan yang tidak ada petugasnya. Mereka memanjat dinding bangunan setinggi 2,5 meter.

Para tahanan itu memanjat dinding kedua dan akhirnya memanjat dinding pagar LPKA yang tingginya sekitar 4 meter dengan menggunakan beberapa kain sarung yang diikat menjadi satu sebagai tali. Kemudian, mereka melarikan diri ke arah perkebunan belakang atau samping kanan lapas tersebut.

Saat ini, jajaran Polres Batanghari masih mengejar mereka dan salah satu tahanan, Rahmat Dwi Putra, menyerahkan diri 1,5 jam setelah dia kabur.sinpo

Komentar: