Austria Berlakukan Lockdown Total, Warga Yang Tidak Mau Vaksin Dikenakan Denda

Laporan: Samsudin
Sabtu, 20 November 2021 | 09:55 WIB
Kanselir Austria, Alexander Schallenberg/net
Kanselir Austria, Alexander Schallenberg/net

SinPo.id - Austria akan menjadi negara pertama di Eropa Barat yang memberlakukan kembali penguncian penuh atau lockdown untuk menahan laju penyebaran Covid-19 yang sebelumnya meningkat drastis.

Dengan adanya penguncian total tersebut, pemerintah Austria mewajibkan seluruh penduduk untuk melakukan vaksinasi. Pengumuman itu disampaikan pemerintah setempat pada Jumat (19/11).

Austria sendiri menghadapi ancaman Covid dan termasuk negara yang tingkat vaksinasi warganya hanya mencapai dua pertiga dari jumlah populasi negara itu. Padahal tingkat infeksi Covid di negara termasuk tertinggi di Eropa Barat.

Austria telah memberlakukan penguncian untuk semua orang yang tidak divaksinasi pada hari Senin tetapi sejak itu, infeksi telah membuat rekor baru.

Dua provinsi yang paling parah dilanda infeksi Covid yakni Salzburg dan Austria Atas.

"Kami belum berhasil meyakinkan cukup banyak orang untuk divaksinasi," kata Kanselir Alexander Schallenberg pada konferensi pers, mengatakan penguncian akan dimulai pada Senin.

Dia menyalahkan mereka yang menolak untuk divaksinasi karena "serangan terhadap sistem kesehatan" dan berkata, "sangat menyakitkan bahwa tindakan seperti itu masih harus diambil."

Skeptisisme publik tentang vaksin telah didorong oleh Partai Kebebasan sayap kanan Austria, yang terbesar ketiga di parlemen, yang merencanakan protes anti-lockdown pada hari Sabtu.

Tetapi kanselir mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka yang menolak untuk divaksinasi sekarang akan dikenai denda. Untuk rincian dendanya akan dibahas lebih lanjut oleh pemerintah dalam beberapa minggu mendatang.

“Untuk waktu yang lama, konsensus di negara ini adalah bahwa kami tidak menginginkan vaksinasi wajib,” kata Schallenberg. "Untuk waktu yang lama, mungkin terlalu lama."

Pembatasan ketat

Langkah-langkah baru berarti orang tidak lagi diizinkan meninggalkan rumah mereka dengan beberapa pengecualian seperti berbelanja kebutuhan pokok dan berolahraga.

Dominic Kane dari Al Jazeera, melaporkan dari ibu kota tetangga Jerman, Berlin, mengatakan Austria dalam beberapa pekan terakhir menghadapi "skala penurunan" dari pembatasan yang diberlakukan secara bertahap.

“Sekarang mereka melakukan penguncian penuh dan jelas alasannya adalah karena insiden COVID-19 di banyak bagian Austria sekarang dalam empat digit – lebih dari 1.000 kasus per 100.000 orang,” katanya.

“Itu adalah jumlah yang sangat besar dan bagi banyak politisi di Austria saat ini, itu terlalu banyak.”sinpo

Komentar: