Soroti Impor Minyak Terlalu Besar, Jokowi Tegur Petinggi Pertamina

Laporan: Azhar Ferdian
Sabtu, 20 November 2021 | 21:22 WIB
Presiden Joko Widodo/Net
Presiden Joko Widodo/Net

SinPo.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti impor minyak yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero). Di hadapan jajaran direksi dan komisaris Pertamina, Jokowi menyebut impor minyak Pertamina terlalu besar.

Awalnya, Jokowi mendorong agar suplai energi di Indonesia bisa segera beralih ke energi terbarukan. Saat ini, suplai energi Indonesia masih didominasi oleh batu bara sebesar 67 persen, minyak 15 persen dan gas 8 persen.

Menurutnya, jika transisi energi tidak terjadi, maka pengaruhnya akan ada di neraca pembayaran dan nilai tukar rupiah.

"Goal besarnya adalah negara ini akan memperoleh keuntungan dalam bentuk neraca pembayaran, yang sudah berpuluh tahun tidak bisa kita selesaikan karena problemnya impor minyak kita terlalu besar sekali," ucap Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Kabinet, Sabtu (20/11).

Selain itu, Jokowi bilang kalau importase yang terlalu besar akan berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah karena setiap bulan, Pertamina harus membeli dolar di pasar dengan jumlah yang besar untuk impor minyak.

Oleh karenanya, dirinya ingin agar energi terbarukan dapat dikembangkan menggantikan energi fosil. Dengan begitu, penggunaan minyak akan berkurang, begitu juga impornya.

"Tapi problemnya, di situ ada. Nah itu tugas Bapak/Ibu sekalian, tahapnya seperti apa. Mana yang bisa cepat. Kalau ini enggak diselesaikan, sampai kapan pun neraca pembayaran kita nggak akan beres," tandasnya.sinpo

Komentar: