NATO Kian Mendekat, Presiden Belarusia Minta Rusia Kerahkan Hulu Ledak Nuklir

Laporan: Azhar Ferdian
Rabu, 01 Desember 2021 | 02:51 WIB
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko/Net
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko/Net

SinPo.id - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengimbau kepada Rusia untuk mengerahkan hulu ledak nuklir di dalam perbatasan negaranya jika senjata nuklir NATO maju ke timur melalui Polandia.

Berbicara dalam sebuah wawancara dengan RIA Novosti, Lukashenko mengancam akan meningkatkan jumlah perangkat keras mematikan di perbatasan jika nuklir buatan Amerika Serikat (AS) dipindahkan lebih jauh ke Eropa Timur.

“Saya akan menyarankan agar (Presiden Rusia Vladimir) Putin mengembalikan senjata nuklir ke Belarus,” ujarnya seperti dilansir dari Russia Today, Rabu (1/12).

Menurutnya, pemulihan penangkal nuklir era Soviet atas wilayah tersebut menggunakan persenjataan nuklir akan menjadi yang paling efektif dalam kasus seperti itu.

“Saya tidak mengatakan ini tanpa alasan. Kami siap untuk ini di wilayah Belarus,” ucapnya.

Bagaimanapun Lukashenko tidak merinci jenis sistem yang ingin digunakan, dan mengklaim bahwa ini akan "disepakati" oleh kedua belah pihak.

Pernyataan mengejutkan dari pemimpin Belarusia ini datang setelah kepala NATO, Jens Stoltenberg, menyatakan keprihatinan awal bulan ini bahwa pemerintah baru Jerman dapat menolak untuk membeli armada pesawat baru yang mampu meluncurkan senjata nuklir begitu Kanselir Angela Merkel meninggalkan posnya.

"Nuklir NATO memberikan sekutu Eropa dengan payung nuklir yang efektif. Ini, tentu saja, juga termasuk Sekutu timur kita dan mereka merupakan sinyal penting persatuan Sekutu melawan musuh bersenjata nuklir,” ucapnya.

Belarusia terjebak dalam pertikaian yang memburuk dengan negara tetangganya Polandia dalam beberapa pekan terakhir di tengah peningkatan tajam dalam jumlah migran yang berusaha melintasi perbatasan. Uni Eropa menuduh Minsk telah menerbang migran dari negara-negara bermasalah seperti Irak dan Suriah, sebelum memaksa orang-orang yang putus asa itu untuk menyerang pagar perbatasan dalam upaya untuk menekan blok tersebut atas sanksi terhadap negara tersebut.sinpo

Komentar: