Gaduh Ucapan KSAD 'Tuhan Bukan Orang Arab', Ini Respons Shamsi Ali-Ustaz Hilmi

Laporan: Samsudin
Kamis, 02 Desember 2021 | 12:30 WIB
Direktur Jamaica Muslim Centre, Imam Shamsi Ali/net
Direktur Jamaica Muslim Centre, Imam Shamsi Ali/net

SinPo.id - Ucapan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman pada Podcast bersama presenter kondang Deddy Corbuzier, perihal berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia karena Tuhan kita bukan orang Arab mendapatkan respon keras dari banyak orang.

Di media sosial Twitter, Jenderal Dudung ramai diperbincangkan terkait pernyataannya tersebut. Suksesor Andika Perkasa itu dianggap memberikan pendapat yang kurang tepat dalam menganalogikan Tuhan.

”Kalau saya berdoa setelah shalat, doa saya simpel aja, ya Tuhan pakai bahasa Indonesia saja, karena Tuhan kita bukan orang Arab,” kata Dudung saat itu.

Imam Mesjid New York, Shamsi Ali ikut berkomentar terkait pernyataan Dudung Abdurrachman tersebut. Imam Shamsi Ali mengatakan bahwa ia tidak mempermasalahkan pernyataan Jenderal Dudung terkait berdoa menggunakan Bahasa Indonesia. Namun, menurutnya kurang etik jika mengaitkan Tuhan dengan etnis tertentu.

"Bapak Jenderal, berdoa pakai bahasa apa saja tidak masalah. Tapi tidak perlu Tuhan dikaitkan dengan etnis/bangsa," cuit Shamsi dalam akun Twitternya.

Shamsi Ali pun melanjutkan cuitannya dengan memberikan koreksi terhadap apa yang Dudung sampaikan.

"Statement Jenderal Keliru: 1) Tuhan memang pastinya bukan orang. Karena bukan orang maka 2) Tuhan tidak dibatasi oleh kebangsaan/etnis/ras," tambah Shamsi dalam cuitannya.

Lebih lanjut, Imam Shamsi Ali menyarankan kepada mantan Pangkostrad itu untuk fokus dalam tugas menyelesaikan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, ketimbang membuat pernyataan kontroversial seperti itu.

“Baiknya tuntaskan KKB di Papua,” tegas Direktur Jamaica Muslim Centre itu. 

Respons juga disampaikan penceramah, Ustaz Hilmi Firdausi. Melalui Twitter, ia menyebut statemen dari Jendera Dudung tidaklah bijaksana.

"Pak, statement anda bahwa Tuhan kita bukan orang Arab itu tidak bijaksana," cuit Ustaz Hilmi dikutip Kamis (2/12).

Ustaz Hilmi menilai, ada dua kesalahan fatal dalam pernyataan Jenderal Dudung itu. Salah satunya, salah besar apabila menganalogikan tuhan sebagai manusia.

"Yang pertama, menganalogikan Tuhan dengan orang saja sudah salah. Lalu mengaitkan dengan suku Arab sungguh tidak elok untuk persatuan bangsa. Kenapa anda tidak bilang “berdoa bisa pakai bahasa apa saja, tidak harus bahasa arab karena Tuhan kita maha mengerti”? imbuhnya.sinpo

Komentar: