Beijing Tak Terima Ucapan Mantan PM Jepang Shinzo Abe Soal Kemerdekaan Taiwan

Laporan: Samsudin
Sabtu, 04 Desember 2021 | 08:44 WIB
Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe/net
Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe/net

SinPo.id - Asisten Menteri Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying, mengadakan pertemuan mendesak dengan Duta Besar Jepang untuk Tiongkok Tarumi Hideo untuk mengajukan protes serius atas pernyataan keliru terkait Tiongkok oleh mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Hua mengatakan bahwa Abe telah membuat pernyataan yang sangat keliru tentang masalah Taiwan, terlalu mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok dan secara terbuka menantang kedaulatan Tiongkok serta secara terang-terangan mendukung kekuatan "kemerdekaan Taiwan".

“Pernyataan Abe secara serius melanggar norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional dan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam empat dokumen politik yang mengatur hubungan Tiongkok-Jepang, tutur Hua, dikutip dari Xinhua News, Sabtu (4/12).

"Tiongkok dengan tegas menentang hal ini," katanya.

Mencermati bahwa sejarah bahwa Jepang telah melancarkan perang agresi terhadap Tiongkok dan melakukan kejahatan keji terhadap rakyat Tiongkok, Hua mengatakan Abe sama sekali tidak memenuhi syarat dan tidak memiliki hak untuk membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab atas masalah Taiwan.

Hua menekankan bahwa Tiongkok sangat mendesak pihak Jepang untuk merenungkan sejarah secara mendalam dan belajar dari sejarah, tidak merusak kedaulatan Tiongkok dengan cara apa pun, dan tidak mengirim sinyal yang salah kepada kekuatan "kemerdekaan Taiwan".

Pihak Jepang juga didesak untuk tidak meremehkan tekad, kehendak, dan kemampuan yang kuat dari rakyat Tiongkok untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorialnya, serta tidak melangkah lebih jauh ke jalur yang salah, menurut Hua.

"Siapa pun yang bermain api akan terbakar," imbuhnya.

Duta Besar Jepang mengatakan bahwa dia mementingkan representasi pihak Tiongkok dan berjanji untuk segera melapor kepada pemerintahan Jepang.sinpo

Komentar: