Nasdem Usulkan Pembentukan Pansus Garuda Untuk Bongkar Konspirasi Jahat!

Laporan: Zaki
Selasa, 21 Desember 2021 | 04:30 WIB
Wakil Ketua Umum Nasdem, Ahmad Ali/Net
Wakil Ketua Umum Nasdem, Ahmad Ali/Net

SinPo.id - Panitia Khusus (Pansus) Garuda Indonesia dinilai lebih efektif dalam mengurai masalah di Garuda Indonesia ketimbang panitia kerja (Panja). Untuk itu Fraksi Partai Nasdem akan mengusulkan pembetukan Panitia. Pansus Garuda Indonesia.
                
Begitu disampaikan Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI Ahmad M. Ali,  Senin (20/12).

"Tidak Cukup Panja. Kita butuh Pansus untuk melakukan penyelidikan secara komprehensif,” tegas Ahmad Ali.

Ahmad Ali mengurai, Pansus Garuda Indonesia bakal melibatkan berbagai komisi mulai dari Komisi III, V, VI, hingga XI DPR. Menurutnya, kolaborasi perlu dilakukan untuk menyelidiki akar permasalahannya secara transparan.

Waketum Partai Nasdem ini menegaskan, Pansus Garuda dibentuk semata untuk menyelesaikan sengkarut yang ada. Niat Nasdem semata-mata ingin mengembalikan Garuda dan menjayakan Garuda serta kepercayaan dunia terhadap maskapai itu sendiri.

"Bagi Garuda, ini penting untuk mengembalikan kepercayaan publik dan dunia,” ujar anggota Komisi III DPR itu.

Kata Ahmad Ali, setidaknya, saat ini sudah ada tiga fraksi di DPR yang setuju membentuk Pansus Garuda Indonesia. walau begitu, Ahmad Ali enggan membeberkan siapa saja tiga fraksi tersebut.

Ahmad Ali memastikan, Fraksi Nasdem bakal mengusulkan pembentukan Pansus Garuda Indonesia pada masa sidang mendatang.

"Menurut saya fraksi yang tidak terlibat juga akan mendukung,” terang Ali.

Ahmad Ali berharap, kedepan semakin banyak fraksi di DPR yang mendukung dibentuknya Pansus Garuda Indonesia.

"Kami melihat permasalahan di Garuda bukan hanya manajemen tapi konspirasi jahat yang dijadikan bancakan kelompok-kelompok tertentu,” kata Ali.

Kata Ahmad Ali polemik atau permasalahan yang ada di Garuda Indonesia tidak berdiri sendiri dan telah muncul sejak lama.

Ahmad Ali mencontohkan kasus korupsi yang menjerat mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar. Kemudian pernyataan Rolls Royce yang menyebutkan adanya upaya penyogokan, penyuapan, dan lain-lain.

Selain itu,  Garuda Indonesia memutus kontrak sewa 12 pesawat Bombardier CRJ 1000. Pemutusan kontrak lantaran biaya sewa dan perawatan yang terlalu mahal.

Garuda Indonesia juga tidak bisa mengoperasikan seluruh unit pesawatnya. Sebab, Pertamina menyetop suplai avtur lantaran Garuda memiliki utang sebesar Rp16 triliun.

"Kita miris melihat ada maskapai swasta murni begitu berkembang. Tapi Garuda yang sudah melegenda tidak berkembang,” tuturnya.

Ahmad Ali juga mengutip pernyataan mantan Komisaris Garuda Indonesia Peter Frans Gontha. Peter menyebut adanya dugaan empat perusahaan asing berkongkalikong dengan Garuda Indonesia.

Semua permasalahan ini harus dituntaskan demi nama baik Indonesia di mata dunia. Kepercayaan publik sangat penting bagi maskapai sekelas Garuda Indonesia. Apalagi, Garuda Indonesia sudah dikenal di mancanegara.

"Niatan kita semata-mata ingin mengembalikan Garuda dan menjayakan Garuda serta kepercayaan dunia terhadap maskapai itu sendiri,” pungkas Ahmad Ali dilansir dari RMOLID.sinpo

Komentar: