Pengamat: Jokowi Kalau Mau Reshuffle Bulan Ini, 2022 Akan Sulit Dan Riskan

Laporan: Farez
Jumat, 31 Desember 2021 | 10:46 WIB
Presiden Jokowi/net
Presiden Jokowi/net

SinPo.id - Wacana reshuffle Kabinet Indonesia Maju semakin menguat seiring masuknya PAN ke koalisi pemerintah pada Agustus lalu. Namun, hingga kini Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum juga melakukan perombakan kabinet.

Jokowi disarankan jika ingin melakukan reshuffle kabinet maka sesegera mungkin pada bulan Desember ini. Pasalnya, tahun 2022 akan semakin sulit bagi Jokowi untuk mengambil sikap politik karena sudah memasuki tahun-tahun politik menjelang 2024.

"Tinggal hitungan hari yang situasi politik kita ini akan makin sendiri-sendiri, dalam bahasa Arab yaitu nafsi-nafsi, akan sulit dikontrol. Oleh karena itu, saya sih melihatnya enggak bisa tidak, kalau Presiden mau reshuffle ini ya bulan Desember ini. Kalau sudah di atas sana agak riskan," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia Ray Rangkuti, Jumat (30/12).

Menurut Pengamat Politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, apabila Presiden Jokowi melakukan perombakan kabinet pada tahun 2022 justru akan semakin banyak desakan partai koalisi yang semakin tarik-menarik kepentingan menjelang hajatan lima tahunan di 2024.

"Saya kira penolakan partai juga akan makin terbuka kalau sampai pemerintah melakukan reshuffle Januari Februari 2022," ujarnya.

Bahkan, Aktivis 98' ini menyebut istilahnya Presiden Jokowi akan semakin samar ketika mengambil keputusan politik pada tahun-tahun politik. Apakah keputusan itu atas nama pemerintah atau manuver politik pribadi dan partainya menjelang Pilpres 2024.

"Istilah saya, perbedaan presiden dan pemerintah akan semakin terbuka. Apalagi 2023 Presiden semakin alone jalan sendiri yang lain sendiri seusai target mereka secara pribadi dan secara politik," pungkasnya.sinpo

Komentar: