Ferdinand Hutahaean Bandingkan ?Tuhan?, Pendeta Gilbert: Mohon Dimaafkan

Laporan: Samsudin
Rabu, 05 Januari 2022 | 19:57 WIB
Ferdinand resmi dilaporkan ke polisi atas unggahannya di Twitter/net
Ferdinand resmi dilaporkan ke polisi atas unggahannya di Twitter/net

SinPo.id - Rohaniawan, Gilbert Lumoindong menyampaikan permintaan maaf atas kegaduhan Ferdinand Hutahaean terkait cuitannya membandingkan ‘Tuhan’. Meski cuitan Ferdinand tidak ada hubungannya dengan umat Kristiani, namun pendeta Gilbert merasa perlu menyampaikan permintaan maaf untuk menghindari kegaduhan lebih lanjut.

Ia juga meminta maaf kepada seluruh pihak apabila ada yang tersinggung dengan cuitan Ferdinand tersebut.

“Sebagai umat Kristiani, saya juga meminta maaf supaya jangan ada kegaduhan-kegaduhan. Karena lepas dari apapun, kita kan satu umat,” kata pendeta Gilbert Lumoindong, dalam keterangannya, Rabu (5/1).

“Mudah-mudahan yang merasa tersakiti dengan cuitan rekan saya Abang Ferdinand, kiranya saya meminta maaf, tak perlu diperpanjang lagi. Karena itu yang pasti bukan suara dari umat Kristiani,” sambungnya.

Sejatinya, Gilbert menyebut pernyataan Ferdinand soal ‘Allahku luar biasa, Allah Maha Kuasa, maupun Allah Maha Segalanya’ itu kalimat yang wajar dan normal.

Namun tidak dibandingkan dengan apapun dan tidak disampaikan di media sosial atau ruang publik.

“Karena bahasa ini seringkali kita nyatakan di gereja, bahwa Allahku luar biasa. Dan saya percaya, setiap agama meyakini itu. Karena di Al-Kitab kami ada tulisan, orang benar akan hidup oleh iman. Itulah iman kami. Saya pikir iman dari setiap agama juga percaya bahwa Allah luar biasa, Allah Maha Kuasa, Allah Maha Segalanya,” jelas dia.

Menurutnya, jika dibanding-bandingkan dengan agama lain apalagi disampaikan di ruang publik, maka hal itu yang menjadi awal konflik.

Sebab, timbul pertanyaan jika ada kalimat ‘Allahmu’ dan ‘Allahku’ seperti cuitan Ferdinand tersebut.

Karena itu, kata Gilbert, wajar jika ada pihak yang mengambil langkah hukum melaporkan Ferdinand.

“Orang yang merasa terzolimi, orang yang merasa tersakiti, terlukai itu ada salurannya. Nanti tinggal polisi mengarahkan, apakah baiknya diselesaikan damai atau ini ada unsur-unsur untuk diperpanjang (proses hukum). Saya pikir Polri harus profesional,” tukasnya.sinpo

Komentar: