Tak Terima OTT KPK, Anak Walikota Bekasi: Memang Ini Kuning Sedang Diincar

Laporan: Samsudin
Sabtu, 08 Januari 2022 | 20:19 WIB
Putri Walikota Bekasi Rahmat Effendi, Ade Puspitasari/tangkapan layar
Putri Walikota Bekasi Rahmat Effendi, Ade Puspitasari/tangkapan layar

SinPo.id - Putri dari Walikota Bekasi Rahmat Effendi, Ade Puspitasari buka suara terkait OTT yang dilakukan KPK terhadap ayahandanya, baru-baru ini. Ade menilai, OTT yang dilakukan KPK tidak logis dan dituding bernuansa politis.

Demikian disampaikan Ade Puspitasari yang juga Ketua DPD Golkar Kota Bekasi, dalam agenda Pelantikan Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar se-Kota Bekasi di Graha Girsang Jatiasih, Bekasi Selatan, Sabtu (8/1).

Potongan video agenda DPD Golkar itu beredar di media sosial (medsos). Salah satunya dikutip SinPo.id di akun instagram @infobekasi.coo. Di hadapan kader Golkar Kota Bekasi yang hadir, Ade menyebut tidak ada uang sepeser pun yang dibawa KPK saat melakukan penangkapan terhadap ayahnya yang akrab disapa Pepen.

"Saksinya banyak, stafnya yang di rumah itu saksi semua. Bagaimana Pak Wali dijemput di rumah, bagaimana Pak Wali hanya membawa badan. KPK hanya membawa badan Pak Wali, tidak membawa uang sepeser pun," kata Ade dalam video itu.

Ade yang nampak dijaga dua orang pria di belakangnya melanjutkan, secara logika, OTT harus ada transaksi dan barulah kegap.

"Logikanya, OTT, saya ada transaksi, bang saya serahkan (uang) saya ke-gap, benar nggak?,” tanya Ade sembari menirukan cara transaksi ke salah satu pria di belakangnya.

“Betul,” jawab peserta.

“Ini tidak ada, bahwa pak wali (Pepen) beserta KPK tidak membawa uang dari Pendopo. Uang yang ada di KPK itu uang yang di luaran dari pihak ketiga, dari kepala dinas, dari camat, itu pengembangan, tidak ada OTT, memang ini pembunuhan karakter," tegas Ade.

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat ini menduga penangkapan Bang Pepen merupakan incaran dari pihak-pihak tertentu terhadap Partai Golkar meski dia tidak secara gamblang menyebutkan pihak yang dimaksud.

Menurutnya, penangkapan ini untuk membunuh karakter dari sosok Wali Kota Bekasi.

"Memang ini kuning sedang diincar, kita tahu sama tahu siapa yang mengincar kuning, tapi nanti di 2024 jika kuning koalisi dengan orange matilah yang warna lain," ujar Ade disambut tepuk tangan para kader.

Diketahui, Walikota Bekasi Rahmat Effendi bersama sejumlah orang lainnya ditangkap KPK. Dari OTT kasus dugaan korupsi ini, KPK juga mengamankan uang total Rp 5,7 miliar. KPK menetapkan 9 orang sebagai tersangka dalam kasus ini.

sinpo

Komentar: