Istri Pelaku Pencabulan Anak Di Jaksel Minta Ibu Korban Cabut Laporan Polisi

Laporan: Jihan Nabila
Minggu, 09 Januari 2022 | 12:27 WIB
Ibu korban kekerasan seksual anak di Setiabudi Jaksel (duduk)/SinPo
Ibu korban kekerasan seksual anak di Setiabudi Jaksel (duduk)/SinPo

SinPo.id - Ibu korban kekerasan seksual anak di Setiabudi, Jakarta Selatan, Nurjanah membongkar permintaan istri pelaku yang sudah merenggut masa depan anaknya. Permintaan itu disampaikan istri pelaku dengan mendatangi langsung rumahnya.

Dikatakan Nurjanah, istri pelaku sempat meminta dirinya untuk mencabut laporan dengan alasan, dia bersedia bercerai dengan pelaku setelah dibebaskan.

“Istri si pelaku semalem ke rumah saya memohon mencabut tuntutan. Katanya setelah saya mencabut tuntutan dia akan bercerai dengan suaminya,” katanya kepada wartawan, Minggu (9/1).

Ia tidak menggubris permintaan istri pelaku. Baginya, perbuatan pelaku termasuk bejat sehingga si istri tidak perlu melakukan pembelaan dan menunggu dibebaskan untuk bercerai.

“Saya bilang begini lagi, untuk apa menyuruh saya mencabut tuntutan kalau ingin bercerai, bercerai saja. Sudah tau suami gaK bener, bejat masih aja dibelain. Ini kejadian bukan sekali saya bilang. Saya gituin dia langsung pulang,” bebernya.

Kronologis

Terkait peristiwa yang menimpa anaknya, Nurjanah menerangkan, kejadian bermula pada Rabu lalu. Saat itu, ia merasa curiga anaknya tiba-tiba memberikan uang Rp 25 ribu kepada dirinya.

Merasa tidak pernah memberikan uang jajan kepada anaknya sebanyak itu, ia pun penasaran dan bertanya kepada anaknya.

“Jadi gini, hari Rabu tiba-tiba anak saya memberi saya uang Rp 25ribu. Sedangkan saya tak pernah ngasih uang sebanyak itu. Saya ngasih uang ke anak saya itu hanya Rp 2 ribu, tak pernah banyak-banyak,” ceritanya.

“Lalu anak saya bilang ini dari ayah ndut,” tambahnya.

Sebagai seorang ibu, pikiran Nurjanah langsung berkecamuk dan menanyakan anaknya kenapa diberikan uang Rp 25 ribu oleh pelaku.

“Dari situlah saya berkesimpulan segala macam di pikiran dan hati saya, karena si pelaku tidak pernah ngasih uang ke anak saya Rp 2 ribu juga. Ga pernah,” jelasnya.

“Saya tambah yakin anak saya diapa-apain nih. Nah, akhirnya saya ke rumahnya si pelaku menanyakan ngasih uang  ya ke anak saya?,” tanyanya.

Pertanyaan Nurjanah lantas dijawab pelaku.

“Iya, 25 ribu,” jawabnya.

Nurjanah lantas menanyakan pelaku maksud pemberian uang Rp 25 ribu itu.

“Maksudnya apa ngasih uang ke anak saya? ,” tanyanya.

“Emangnya salah ayah ngasih uang ke kamu?,” jawab pelaku.

Sesaat kemudian, Nurjanah mendiamkan pelaku dan pulang ke rumahnya menanyakan kembali kepada anaknya perbuatan apa yang sudah dilakukan pelaku.

“Nah saya diemin, semenjak keluar dari rumah dia pengen pulang saya yakin bahwa anak saya diapa-apain sama dia. Pas saya sampai rumah, saya tanya anak saya, anak saya menangis, menangis sekali. Takut kali dia,” jelasnya.

Dan kejadian yang sangat memilukan pun ternyata benar menimpa anaknya.

“Ya udah saya inisiatif, saya bilang udh dedek tiduran, ibu mau liat (maaf) vaginanya. Benar, tau-tau saya liat kemaluan anak saya sudah bolong (teridak). Udah langsung saya mau lapor polisi saat itu juga, tapi sudah sore. Akhirnya besok pagi, hari Kamis jam 10 saya berangkat ke polsek untuk melaporkannya,” tuntasnya.sinpo

Komentar: