Presiden Rusia Tuding Keterlibatan Kekuatan Asing Di Balik ?Agresi" Kazakhastan

Laporan: Samsudin
Rabu, 12 Januari 2022 | 09:01 WIB
Rusuh Kazakhastan tewaskan 160 orang dan 8 ribu warga ditahan/AP
Rusuh Kazakhastan tewaskan 160 orang dan 8 ribu warga ditahan/AP

SinPo.id - Presiden Rusia, Vladimir Putin menuding ada campur tangan dan kekuatan asing dalam agresi berdarah di Kazakhastan yang berujung 160 korban jiwa jatuh sebelumnya.

“Kelompok-kelompok militan yang terorganisasi dengan baik, yang dilatih di kamp-kamp teroris di luar negeri, digunakan untuk menyerang Kazakstan dalam "sebuah tindakan agresi," ujar Presiden Rusia Vladimir Putin mengomentari kerusuhan di negara Asia Tengah tersebut, dikutip dari Xinhua News, Rabu (12/1).

Kazakstan menghadapi ancaman terhadap kedaulatan negaranya, yang disebabkan bukan oleh protes spontan terkait lonjakan harga bahan bakar, tetapi oleh fakta bahwa "kekuatan internal dan eksternal yang destruktif" memanfaatkan situasi yang ada, tutur Putin dalam sebuah sesi luar biasa Dewan Keamanan Kolektif Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (Collective Security Treaty Organization/CSTO).

"Kita sedang menyaksikan agresi terorisme internasional. Dari mana datangnya para komplotan bersenjata yang dilatih di luar negeri itu?" tanya sang presiden dalam pertemuan daring tersebut, tanpa memberikan jawaban.

Putin memuji pasukan penjaga perdamaian CSTO atas perlindungan efektif mereka terhadap fasilitas-fasilitas utama di Kazakstan.

Pasukan penjaga perdamaian itu akan beroperasi di Kazakstan selama presiden negara tersebut menganggapnya perlu, dan seluruh pasukan itu akan ditarik dari Kazakstan usai menyelesaikan misi tersebut, imbuh Putin.

"Langkah yang diambil oleh CSTO telah dengan jelas menunjukkan bahwa kami tidak akan membiarkan situasi buruk ini mengguncang di dalam negeri dan tidak akan membiarkan skenario yang disebut revolusi warna dapat terwujud," papar Putin.

Putin mendesak CSTO untuk mengembangkan berbagai langkah untuk bersama-sama melawan "campur tangan pihak eksternal yang destruktif" terkait urusan negara-negara anggota organisasi tersebut.sinpo

Komentar: