Hohoho! Pemkot Tangsel 'Tak Berdaya' Hadapi Ormas Kendalikan Tempat Wisata

Laporan: Samsudin
Rabu, 12 Januari 2022 | 10:37 WIB
Salah satu lokasi wisata di Kota Tangsel, Taman Jaletreng/net
Salah satu lokasi wisata di Kota Tangsel, Taman Jaletreng/net

SinPo.id - Pemkot Tangsel disinyalir gak berdaya menghadapi keberadaan oknum berbagai organisasi masyarakat (ormas) yang “menguasai” lokasi wisata di daerah tersebut.

Hal itu diakui sendiri Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Tangerang Selatan Wiwi Martawijaya. Ia mengaku geram dengan kelakuan sejumlah oknum ormas yang menguasai sejumlah destinasi wisata.

Informasi itu didapatnya dari pengaduan di lapangan. Berkuasanya oknum-oknum ormas ini berdampak adanya keresahan para pengunjung yang datang.

Salah satu destinasi itu adalah Taman Jaletreng yang terletak di tepian sungai perbatasan Setu dan Serpong. Di sana, pengelolaan parkir hingga penarikan uang lapak dikuasai oknum ormas

"Pengunjung jadi enggak betah, bayarnya enggak jelas. Informasinya dari bawah, saya kan sering juga ke Jaletreng,” ungkap Wiwi, baru-baru ini.

Saking geramnya, Wiwi bahkan mempertanyakan apakah lahan tersebut milik ormas atau pemerintah.

“Saya kan aneh juga ketika orang bayar sewa lapak ke ormas. Ada acara apa, ulang tahun, bayarnya ke ormas. Apa-apaan, emang lo yang punya lahan itu?," ketus Wiwi bertanya.

Ia sendiri mengaku tidak terlalu paham tentang status pengelolaan lokasi wisata tersebut. Apakah dikelola dinas terkait atau pihak lain. Harus diperjelas, kata Wiwi, sehingga tidak tumpang tindih.

Meski geram, Wiwi berharap keberadaan oknum-oknum ormasi yang “menguasai” lokasi wisata tersebut dapat diberdayakan dengan baik, sehingga ada bentuk pertanggungjawabanya.

"Kalau mau mengelola silakan, bukan saya kepingin, enggak. Tapi koordinasi, jangan liar begini sehingga transparansinya jelas buat daerah juga," tuturnya.

Mengantisipasi itu, dalam waktu dekat Wiwi akan mengadakan kordinasi lintas OPD guna memastikan pengembangan destinasi wisata di Tangsel.

"Dipertegas saja siapa yang mengelola, kalau dinas lain misalnya ya silakan jadi kan jelas nantinya," demikian Wiwi.sinpo

Komentar: