Sebelum Usung Airlangga, Pengamat: Golkar Baiknya Survei Kader Lain Dulu Lah

Laporan: Ari Harahap
Sabtu, 15 Januari 2022 | 11:01 WIB
Pengamat politik, M Jamiluddin Ritonga/net
Pengamat politik, M Jamiluddin Ritonga/net

SinPo.id - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menyarankan agar Partai Golkar melakukan survei internal untuk mendapatkan nama yang memiliki elektabilitas tertinggi sebagai capres.

"Cara ini akan lebih objektif dalam memilih kadernya yang akan diusung pada Pilpres 2024," ujar Jamiluddin dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (15/1).

Menurutnya, dengan cara seperti itu, Golkar akan terbebas dari keharusan memilih capres dari ketua umum. Karena, mekanisme seperti ini sudah tidak relevan dan ketinggalan zaman.

"Jadi, Golkar sudah saatnya berubah dalam menjaring capres agar kader terbaiknya yang diusung sebagai capres," jelasnya.

Mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta itu menilai Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tidak layak untuk diusung menjadi capres oleh Partai Golkar. Hal itu karena elektabilitas Airlangga yang tak kunjung meningkat.

Bahkan, hasil survei dari Indikator Politik Indonesia mengungkapkan bahwa elektabilitas Airlangga masih dibawah mantan Bupati Purwakarta yang juga kader Partai Golkar Dedi Mulyadi.

"Jadi, dilihat dari elektabilitasnya, Airlangga memang sangat tidak layak untuk diusung menjadi capres," lanjut Jamiluddin.

Jamiluddin mengatakan hasil survei tersebut tentu sangat memalukan bagi Airlangga. Mengingat, dirinya sudah intens melakukan beragam kegiatan politik untuk menaikkan elektabilitasnya.

"Sulit bagi Golkar untuk mengerek elektabilitas Airlangga, karena sosoknya memang tak layak dijual," tandasnya.sinpo

Komentar: