Legislator Senayan Dorong Pengamanan Sistem Siber Penanganan Covid-19

Laporan: Ari Harahap
Jumat, 21 Januari 2022 | 09:26 WIB
Politisi PDIP Utut Adianto/SinPo
Politisi PDIP Utut Adianto/SinPo

SinPo.id - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) diminta untuk turut membantu pemerintah dalam pengamanan sistem siber penanganan pandemi Covid-19. 

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR Utut Adianto kepada wartawan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/1). 

"Kami meminta BSSN membantu dari sisi (pengamanan) sistem siber yang berjalan," ujar Utut. 

Utut mengungkapkan pihaknya telah meminta kepada BSSN agar kasus peretasan dan kebocoran data pasien COVID-19 jangan sampai terulang lagi. 

Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR itu menilai penguatan sistem siber perlu dilakukan sehingga keamanan siber masyarakat dapat menjadi poin utama. 

"Lembaga seperti BSSN bisa diretas kan bahaya banget, nanti Istana Negara bisa diretas, kamu sebagai individu yang punya hak yang sama juga diretas kan bahaya," katanya. 

Maka, Utut menjelaskan pihaknya mendorong agar berbagai kejadian kebocoran data dan peretasan tersebut tidak terulang kembali. 

Namun, Dia menilai hal tersebut memerlukan dukungan anggaran dan sumber daya manusia (SDM) yang memadai serta peralatan siber yang mendukung. 

"Alat kan kita masih impor ya, yang membuat kan orang barat. Idealnya kita sendiri yang membuat, kita kan bikinnya masih yang terbatas," tandasnya. 

Sebelumnya, BSSN menegaskan data pasien COVID-19 milik Kemenkes RI yang diduga bocor dan diperjualbelikan di forum gelap bukanlah data dari PeduliLindungi. 

"Jadi memang banyak pertanyaan itu PeduliLindungi atau tidak? Jadi yang bocor itu bukan PeduliLindungi," ujar Kepala BSSN Hinsa Siburian dalam rapat dengan Komisi I DPR, Kamis (20/1). 

Hinsa tidak menjelaskan lebih rinci data yang bocor itu dari mana. Namun, Dia menyebut Dirjen di Kemenkes itu memiliki sistem penyimpan data pasien tersebut, data di Dirjen Kemenkes itu yang belum masuk ke BSSN. 

"Jadi rupanya di kementerian itu, masing-masing dirjen itu punya sendiri sistemnya. Jadi kemarin itu, itu belum masuk ke BSSN. Jadi karena kita fokus untuk amankan PeduliLindungi," lanjutnya.sinpo

Komentar: