Dokter Suntik Vaksin Kosong Bahayakan Masyarakat, DPR Minta Polisi Usut Tuntas

SinPo.id - Dokter berinisial G yang menyuntik kosong ke anak SD di Medan beberapa waktu lalu mengakui kekhilafannya dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat.

Atas aksinya tersebut, anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiani Aher memerintahkan pihak kepolisian menindak tegas dokter tersebut jika benar terjadi sudah menyuntikan vaksin kosong.

Ia juga meminta pemerintah untuk menjelaskan kepada masyarakat kenapa hal tersebut terjadi.

“Jika benar terjadi, polisi dan satgas Covid-19 harus diinvestigasi dan tindak tegas. Pemerintah harus menjelaskan kepada masyarakat mengenai kejadian ini agar tidak ada yang takut vaksin,” ujar Netty, Sabtu (22/1).

“Sulit rasanya masyarakat bisa diyakinkan jika kasus-kasus seperti itu terjadi di lapangan. Pemerintah harus segera berkoordinasi dengan pemda dan Satgas Covid-19,” imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Ditreskrimum Polda Sumut, Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan pihaknya masih belum bisa memastikan apakah vaksin yang disuntikkan tersebut memang kosong atau tidak.

Sampai saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan pemeriksaan.

“Hari ini kami bersama Ketua IDI Sumut dan Medan. Kami bersinergi menindaklanjuti terkait video (vaksin kosong) tersebut,” ujar Tatan.

Dia menjelaskan, pihaknya masih akan melakukan pengujian di laboratorium forensik untuk memastikan vaksin itu kosong atau tidak.

Sebelumnya diketahui, sebuah video viral di media sosial baru-baru ini memperlihatkan acara vaksinasi anak. Namun, ada sebuah kejanggalan dalam video tersebut.

Pada video yang diunggah oleh akun Instagram @inimedanbungg diduga seorang tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi vaksinator saat itu menyuntikkan vaksin yang kosong kepada seorang anak SD.

"Mungkin ini yang disebut suntik virtual," tulis keterangan akun @inimedanbungg.Viral Video Nakes Diduga Suntik Vaksin Kosong Ke Anak SD Di Medan.