Mayoritas Publik Ingin Capres Tanggap Ekonomi, Begini Jawaban Puteri Komarudin

Laporan: Farez
Senin, 24 Januari 2022 | 18:27 WIB
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto/net
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto/net

SinPo.id - Survei terbaru yang membuktikan 70 persen masyarakat menginginkan calon presiden yang tanggap masalah ekonomi, disambut baik beberapa kalangan masyarakat.

Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin menilai bahwa pada masa pandemi Covid-19 ini, keberhasilan dalam penanganan kesehatan dan mengendalikan dampak ekonomi menjadi salah satu tolak ukur sukses atau tidaknya seorang pejabat publik dalam menjalankan pekerjaannya.

Menurutnya, berbagai kebijakan responsif yang telah disusun dan diimplementasikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang sekaligus adalah Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto telah membuktikan bahwa dia sangat sensitif dalam merespon kebutuhan masyarakat di tengah pandemi.

"Oleh karenanya, apresiasi publik yang menganggap beliau (Airlangga) sebagai calon presiden tanggap ekonomi memang sejalan dengan aspirasi kader Partai Golkar di seluruh Indonesia untuk mencalonkan beliau menjadi Capres 2024," kata Puteri, Senin (24/1).

Untuk itu, Puteri meyakni soal elektabilitas Airlangga Hartarto akan terus terdongkrak, seiring keberhasilannya memimpin Partai Golkar dan capaiannya sebagai menteri koordinator termasuk dalam bertugas menjalankan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan EKonomi Nasional.

"Bahkan kinerja KPC-PEN ini pun juga mendapatkan banyak apresiasi publik sepanjang tahun 2021 lalu hingga hari ini," demikian Puteri.

Warna Research Center sebelumnya merilis survei dan menyebutkan 70 persen masyarakat menginginkan sosok pemimpin yang mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Yang menginginkan dan memilih sosok capres lebih tanggap mengatasi masalah perekonomian sebanyak 70,2 persen. Sementara sebanyak 9,4 persen dengan alasan lainnya,” kata Direktur Eksekutif Warna Research Center, Rinjani Dwi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/1).sinpo

Komentar: