Kasus Varian Omicron Di DKI Jakarta Tembus 1.584 Orang

Laporan: Azhar Ferdian
Selasa, 25 Januari 2022 | 00:01 WIB
Covid-19 Varian Omicron/Net
Covid-19 Varian Omicron/Net

SinPo.id - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Jakarta mencapai 1.584 orang. Sebanyak 1.058 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sisanya 526 orang transmisi lokal. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia meminta agar masyarakat Jakarta mewaspadai penularan varian Omicron yang kini meningkat. 

"Dari 1.584 orang yang terinfeksi, sebanyak 1.058 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sedangkan 526 lainnya adalah transmisi lokal," kata Dwi di Jakarta, Senin (24/1). 

Dwi melanjutkan, berdasarkan data terkini Dinkes jumlah kasus aktif di Jakarta hari ini naik sejumlah 1.431 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 10.488 orang yang masih dirawat dan diisolasi. Perlu digarisbawahi sebanyak 8.762 orang dari jumlah kasus aktif 83,6 persen merupakan transmisi lokal, sedangkan sisanya adalah pelaku perjalanan luar negeri. 

"Sementara itu, kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR hari ini bertambah 1.993 orang sehingga total 881.300 kasus, yang mana 1.861 kasus atau 93,4 persen di antaranya juga merupakan transmisi lokal," ujar Dwi di Jakarta, Senin (24/1). 

Dwi menutukan, upaya 3T terus digalakkan, selain vaksinasi Covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan lebih luas. 

Data Dinkes DKI Jakarta mencatat telah dilakukan tes PCR sebanyak 18.868 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 18.113 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.993 positif dan 16.120 negatif. Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 48.059 orang dites, dengan hasil 1.023 positif dan 47.036 negatif. 

Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR. Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 7,5 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,8 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.sinpo

Komentar: