Hasil Survei, Mayoritas Publik Puas Terhadap Kinerja Jokowi-Ma'ruf Amin

Laporan: Azhar Ferdian
Jumat, 04 Februari 2022 | 21:10 WIB
Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma'ru Amin/Net
Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma'ru Amin/Net

SinPo.id - Mayoritas publik merasa puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin. Hal tersebut berdasarkan hasil survei lembaga Political Weather Station (PWS) yang diumumkan hari ini. 

"Mengenai tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin, mayoritas publik (67,8 persen) mengaku puas dan hanya 23,5% yang menyatakan kurang puas," kata Peneliti Senior PWS Hafizha Dwi Ulfa dalam rilis survei secara daring bertajuk Persepsi Publik Terhadap Kerja-Kerja Menteri Jokowi dan Peta Elektabilitas Capres Jelang Pemilu 2024, Jumat (4/2). 

Hafizha menjelaskan data ini semakin menegaskan bahwa kinerja pemerintahan Jokowi jilid ke-2 cukup diapresiasi oleh publik luas, meskipun masih terdapat kekurangan atau kelemahan di beberapa bidang. Dia melanjutkan, mengenai kondisi ekonomi nasional saat ini jika dibandingkan dengan kondisi lima tahun lalu, sebanyak 35,1 persen publik menyatakan semakin baik, 42,9 persen menjawab sama saja dengan lima tahun sebelumnya. 

Kemudian hanya 22,9 persen publik yang menyebut kondisi ekonomi Indonesia semakin buruk. 

"Data ini menegaskan bahwa di tengah pandemi Covid-19 yang memporak-porandakan perekonomian banyak negara, kondisi ekonomi Indonesia relatif masih baik dan diapresiasi oleh publik luas, terbukti hanya 22,9% yang menyatakan kondisi ekonomi Indonesia saat ini semakin buruk," terangnya. 

Sama halnya dengan kondisi ekonomi rumah tangga masyarakat, kata Hafizha, hanya 18,8 persen yang mengaku kondisi ekonomi rumah tangganya semakin buruk jika dibandingkan lima tahun lalu. Sebanyak 39,2% persen publik menyatakan bahwa kondisi ekonomi rumah tangganya semakin baik dan 41,1 persen menjawab kondisi ekonomi rumah tangganya saat ini sama saja jika dibandingkan dengan kondisi lima tahun lalu. 

"Data ini juga mengindikasikan bahwa berkat kebijakan-kebijakan yang tepat dari negara, kondisi ekonomi rumah tangga masyarakat Indonesia tidak terlalu terpukul begitu drastis oleh pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia," kata Hafizha. 

Namun, kata Hafizha, ada sejumlah masalah nasional yang dianggap oleh publik sebagai pekerjaan rumah (PR) yang sangat mendesak (immediately) untuk dapat diselesaikan oleh pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin, selain penanganan Covid-19. 

"Hal yang cukup signifikan mendapatkan perhatian dari publik adalah masalah korupsi (85 persen), masalah kemiskinan (81,2 persen), dan masalah pengangguran (79 persen)," katanya. 

Dia mengungkapkan empat isu besar yang hampir merata menjadi top of mind publik di banyak daerah Indonesia adalah masalah mahalnya harga sembako, masalah sulitnya lapangan kerja, masalah kemiskinan, dan masalah jalan rusak. 

Survei ini dilakukan pada 13 - 23 Januari 2022 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah sampel sebanyak 1.421 responden yang diperoleh melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multi-stage random sampling). 

Batas kesalahan (margin of error) +/- 2,6% dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan responden dengan bantuan aplikasi google form untuk mempermudah pengiriman data wawancara.sinpo

Komentar: