Getaran Terasa Hingga Malaysia! BMKG Jelaskan Gempa Beruntun Di Pasaman Sumbar
SinPo.id - Gempa Bumi yang melanda Pasaman, Sumatera Barat, Jumat (25/2) ternyata tidak hanya sekali terjadi. Ada dua kali gempa yang terjadi menurut catatan BGMK. Selisih gempa terjadi dalam kurun waktu empat menit.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang, Irwan Slamet mengatakan, gempa pertama berkekuatan magnitudo 5,2 terjadi pukul 08.35 WIB dengan lokasi 18 kilometer timur laut Pasaman Barat dan kedalaman 10 kilometer.
Kemudian gempa kedua terjadi pukul 08.39 WIB dengan lokasi 17 kilometer timur laut Pasaman Barat, kedalaman 10 kilometer berkekuatan magnitudo 6,2.
“Gempa tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.
Irwan menegaskan, getaran gempa terasa kuat di sejumlah daerah seperti Pasaman, Pasaman Barat, Agam, hingga Padang.
Sementara itu, salah seorang warga Padang, Ardi (27) mengaku sangat terkejut dengan adanya gempa yang terasa lama.
"Terasa lama. Awalnya getarannya tidak begitu kuat, tapi lama-lama kuat dan saya lari keluar rumah," kata Ardi.
Kepanikan Terjadi di Malaysia
Kepanikan tidak hanya terjadi di daerah lokasi gempa. Di Malaysia, sejumlah wilayah yang ikut terdampak getaran gempa juga dilanda kepanikan.
Getaran gempat turut dirasakan di beberapa kawasan di Lembah Klang termasuk Kuala Lumpur, Port Klang dan Cyberjaya.
Penduduk di sekitar Lembah Klang khususnya yang berada di bangunan tinggi dikejutkan dengan getaran gempa ini.
Pantauan di laman sosial, pegawai di sejumlah kantor nampak berdiri di luar gedung akibat gempa ini.
Salah satu potret itu bisa dilihat di Wisma DRB-HICOM seperti dibagikan pemilik akun Twitter @iamteddybeau.
Analisa BMKG
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa M 6,2 ini berjenis gempa kerak dangkal.
"Gempa M 6,2 ini jenisnya gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake yang dipicu aktivitas sesar aktif (active fault)," ujar Daryono, Jumat (25/2).
Gempa kerak dangkal ini dipicu oleh aktivitas sesar besar Sumatra. Gempa juga diperkirakan berpotensi menimbulkan kerusakan.
"Gempa kerak dangkal M 6,2 ini dipicu oleh aktivitas Sesar Besar Sumatra tepatnya pada Segmen Angkola bagian selatan, diperkirakan berpotensi destruktif/kerusakan," tuturnya.
Daryono menyebut gempa merusak serupa di wilayah ini sebelumnya beberapa kali terjadi. Diantaranya pada tahun 1822, 1892, 1926 dan 1971.
"Dalam catatan sejarah gempa di wilayah gempa M6,2 saat ini pernah dilanda gempa merusak beberapa kali seperti yang terjadi pada tahun 1822, 1892, 1926 Mag 7,0 dan 1971 Mag 6,1," imbuhnya.
Do guys feel it just now? #gempa pic.twitter.com/kPxfTbNanQ
— hilfa ?? (@hilfa_akmal) February 25, 2022
GALERI | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
GALERI | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
GALERI | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
BONGKAR | 1 hari yang lalu
GALERI | 1 hari yang lalu