Dear Anggota TNI! Jenderal Andika Perintahkan Jangan Jadi Pengaman Proyek Apapun

Laporan: Khaerul Anam
Selasa, 22 Maret 2022 | 18:57 WIB
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa/net
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa/net

SinPo.id - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menginstruksikan kepada para prajuritnya agar tidak melakukan pengamanan proyek apapun tanpa ada perintah dari Panglima Kodam (Pangdam).

Hal itu menyusul tertembaknya prajurit TNI Angkatan Udara yang tergabung dalam Komando Pasukan Gerak Cepat oleh kelompok bersenjata pada saat melaksanakan pengamanan di Bandara Aminggaru, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, (19/2) lalu.

"Maka-nya dalam instruksi saya,tidak ada, tidak ada yang melakukan pengamanan proyek apapun, kecuali atas perintah Pangdam," kata Andika Perkasa seperti dikutip dalam Youtube pribadinya, di Jakarta Selasa (22/3).

Menurut Jendral Andika, insiden ini menjadi pelajaran untuk Komandan Kodim (Dandim) diseluruh wilayah Indonesia termasuk di Papua Barat untuk tidak bermain-main. Karena kelompok bersenjata bisa berada dimana saja.

Jendral Andika juga mengingatkan kepada jajarannya untuk selalu bertindak disiplin dan selalu berhati-hati. Pada saat yang bersamaan anggotanya harus siap dimanapun juga.

"Semua harus bisa bertindak secara disiplin dan hati-hati, tidak sembarangan, pada saat yang bersamaan harus siap dimanapun juga," ungkapnya.

Sebelumnya, Prajurit TNI Angkatan Udara yang tergabung dalam Komando Pasukan Gerak Cepat tertembak oleh kelompok bersenjata pada saat melaksanakan pengamanan di Bandara Aminggaru, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Namun, tidak ada korban meninggal pada saat penyerangan, Prajurit Kopasgat terpaksa melakukan serangan balik karena dalam kondisi tersudut sehingga melumpuhkan satu orang kelompok bersenjata.

"Pilihan sulit yang sulit dihindari oleh pasukan kita, dimana kita terpaksa harus melumpuhkan karena memang kita dalam posisi yang diserang," kata Jendral Andika.

Penyerangan yang dilakukan kelompok bersenjata tidak hanya kepada prajurit TNI melainkan melakukan serangan kepada masyarakat dan fasilitas publik pada hari yang sama.

Jenderal Andika menjelaskan bahwa seluruh data kelompok bersenjata telah dipegang. Menurutnya, tersangka penyerangan prajurit Kopasgat TNI AU sama dengan para tersangka tindak pidana pembunuhan yang menyebakan 3 prajurit TNI AD di Pos Gome gugur pada Kamis (27/1) lalu.sinpo

Komentar: