Jokowi ke AS Untuk Misi Perdamaian Atau Dagang Nikel Dengan Elon Musk?

Laporan: Ari Harahap
Kamis, 12 Mei 2022 | 09:37 WIB
Presiden Jokowi saat tiba di Washington DC/ner
Presiden Jokowi saat tiba di Washington DC/ner

SinPo.id -  Koordinator SIAGA 98, Hasanuddin berharap, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengabaikan para pihak yang sedang merancang pertemuan dengan Elon Musk, sementara dirinya sedang menjalankan misi kenegaraan ke Amerika Serikat.

Hal itu disampaikan Hasanuddin seiring mengemukanya agenda pertemuan Presiden Jokowi dan CEO Tesla Inc Elon Musk dibeberapa pemberitaan.

Padahal, agenda utama Jokowi ialah menghadiri KTT ASEAN-Amerika Serikat yang akan digelar di Washington DC pada 12-13 Mei 2022.

Menurut Hasanuddin, jika Jokowi bertemu Elon Musk, itu akan merusak citra dirinya sebagai presiden karena dianggap sedang berdagang nikel bukan untuk misi perdamaian di KTT ASEAN-Amerika. 

“Ada hal penting sebagaimana disampaikan presiden tentang tujuan kenegaraan ke Washington sebagai bentuk tanggung jawab menjadikan Indo-Pasifik sebagai Kawasan damai, yang stabil dan dan sejahtera,” ujar Hasanuddin dalam keterangannya, Kamis (12/5).

Menurut Hasanuddin, tujuan untuk menjaga stabilitas maupun perdamaian dapat tercapai jika Jokowi bertemu khusus dengan Joe Biden. Dengan agenda meyakinkan Biden bahwa keputusan mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke KTT G-20 adalah sikap yang tepat. 

“Sebab sebelumnya Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan bahwa Biden secara resmi menentang kehadiran Presiden Rusia, Vladimir Putin di Bali pada 15-16 November 2022,” jelas dia.

Dia menegaskan, pertemuan khusus Jokowi dan Joe Biden adalah protokol penting bagi mencari solusi damai dan sukses KTT G20. Dan, tidak mungkin dibicarakan secara terbuka pada KTT ASEAN-Amerika Serikat.

"Jika pertemuan khusus ini terjadi, setidaknya Presiden Amerika Serikat menghormati kehadiran Jokowi sebagai Presiden dari suatu negara yang memiliki politik luar negeri bebas aktif. Yang bebas menentukan sikap dan tidak mengikatkan diri pada satu kekuatan politik dunia untuk tujuan perdamaian dunia,” paparnya.

Jika pembicaraan khusus antara Presiden AS dan Presiden Indonesia tidak terjadi, maka spekulasi keberangkatan Jokowi hanya untuk berdagang nikel dengan Elon Musk, tidak bisa dihindarkan. Dan bukan untuk misi perdamaian dan sukses KTT G20 akan meningkat. 

"Sebab jelaslah mengapa Presiden Jokowi berangkat menggunakan Pesawat Garuda Indonesia, dan bukan pesawat keprisidenan," tandasnya.sinpo

Komentar: