Mahasiswanya Ditangkap Densus 88, Universitas Brawijaya: Kami Prihatin

Laporan: Samsudin
Rabu, 25 Mei 2022 | 17:58 WIB
Wakil Rektor UB bidang Kemahasiswaan, Abdul Hakim/net
Wakil Rektor UB bidang Kemahasiswaan, Abdul Hakim/net

SinPo.id - Seorang mahasiswa di Kota Malang, Jawa Timur, yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri berinisial IA (22) ternyata kuliah di kampus Universitas Brawijaya.

IA merupakan mahasiswa angkatan 2019 yang mengambil jurusan Hubungan Internasional.

"Penangkapan satu orang tersangka atas nama inisial IA umur 22 tahun, seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Malang," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, sebelumnya.

Terkait penangkapan salah satu mahasiswanya, Wakil Rektor UB bidang Kemahasiswaan, Abdul Hakim mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan kasus ini.

Hakim mengaku, IA merupakan mahasiswa yang relatif cerdas. Hal itu bisa dilihat dari Indeks Prestasi (IP) yang bersangkutan di atas 3. IA saat ini masih duduk di semester 6.

"Kami tentu sangat prihatin dan menyayangkan atas terjadinya peristiwa tersebut. Bagaimanapun itu adalah mahasiswa kami dan sedang dalam proses belajar mengajar di Universitas Brawijaya," kata Abdul Hakim, Rabu (25/5).

Dengan kasus ini kami akan memperkuat lagi pengendalian dan pengawasan bagi aktivitas mahasiswa yang dilaksanakan tanpa izin," kata Abdul.

ebih jauh Abdul Hakim mengaku, dengan adanya kasus ini, tentu mempengaruhi citra atau penilaian masyarakat terhadap UB yang merupakan salah satu universitas besar di tingkat nasional.
 
"UB termasuk 10 besar universitas terbaik di Indonesia dan berada pada rangking 801 dunia,” jelasnya.

“Untuk itu pimpinan universitas dan pimpinan fakuktas akan melakukan segala daya upaya untuk mencegah kegiatan serupa terjadi di kemudian hari," tandasnya.

 

Sebelumnya, Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyebut, IA diduga ingin menyerang fasilitas polisi karena menganggap polisi sebagai thogut.
 
"Caranya dengan fisik dan senjata (api atau tajam)," katanya.

IA juga kerap menyebarkan konten propaganda kelompok teroris ISIS di media sosial (medsos). Selai itu, IA diduga terhubung dengan teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Yang bersangkutan juga ditemukan terhubung dengan JAD berdasarkan hasil penyidikan sebelumnya. Sedangkan terkait pendanaan, masih kita dalami," kata Aswin.sinpo

Komentar: