Bela Rusia, Walikota Sviathoirsk Sebut Presiden Ukraina Boneka Barat

Laporan: Sinpo
Kamis, 16 Juni 2022 | 02:40 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/Net
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/Net

SinPo.id - Walikota Sviathoirsk Ukraina yang berkhianat, Volodymyr Bandura, sempat menyerang Presiden Volodymyr Zelensky dan pemerintah dalam sebuah pernyataan yang dirilis 7 Juni lalu.

Kantor media Rusia, TASS, melaporkan bahwa Bandura sempat menyebut Zelensky tunduk pada Barat demi mendapatkan uang.

"Saya ingin menyampaikan tak ada kata yang dapat mendeskripsikan bagaimana (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelensky dan timnya 'memperlakukan masyarakat dengan baik.' Semuanya telah tunduk pada Barat untuk mendapatkan uang dan memperpanjang perang. Tidak ada yang peduli pada masyarakat," ujarnya

Selain itu, Bandura mengklaim pasukan nasionalis Ukraina membunuh pendeta dan biksu.

"Saya ingin mengatakan terdapat informasi yang terverifikasi yang mengatakan bahwa Nazi [Ukraina] membunuh pendeta, biksu, dan mereka menutupi fakta ini," kata Bandura lagi seperti dikutip TASS.

Bandura juga mengklaim unit militer Ukraina menjarah dan melakukan aksi kriminal lain.

Tak hanya itu, Bandura turut mendesak Zelensky agar bersedia melakukan dialog damai dengan Rusia dan berhenti mengobarkan perang.

Sebagaimana diberitakan CNN, Ukraina menyatakan Walikota Sviatohirsk, Volodymyr Bandura, sedang diselidiki atas dugaan pengkhianatan di bawah status darurat militer.

Insiden ini terjadi ketika pasukan Rusia baru-baru ini merebut Kota Sviatohirsk dari tentara Ukraina. 

Kota Sviatohirsk sendiri termasuk dalam Provinsi Donetsk, Donbas, Ukraina timur. Wilayah Donbas, yang menaungi provinsi Donetsk dan Luhansk, kini menjadi sasaran serangan Rusia. 

Kantor Jaksa Agung Ukraina mengatakan Bandura sedang diselidiki karena "berpindah mendukung sisi musuh" dan menyebarkan melalui media "permohonan di mana ia mempromosikan ide-ide Rusia."

Dalam pengumuman di situs Kejaksaan Agung Ukraina, jaksa menuduh Bandura menyetujui usul Rusia mengangkatnya sebagai kepala Sviatohirsk yang diduduki.

Pada Senin pekan ini, pemimpin separatis pro-Rusia, Republik Rakyat Donetsk (DPR), Denis Pushilin, juga mengklaim Bandura telah bergabung dengan DPR.

"Kami telah lama berhubungan dengannya (Bandura), dia menunggu, seperti banyak penduduk Sviatohirsk, untuk pembebasan dan dia mendukung operasi militer khusus (Rusia)," kata Pushilin dalam sebuah unggahan di Telegram.

Pushilin turut mengunggah foto dirinya bertemu dengan sang walikota.sinpo

Komentar: