Kartu Prakerja Diakui Dunia, Jokowi: Skill Dan Pengalaman Kerja Peserta Meningkat

Laporan: Sinpo
Sabtu, 18 Juni 2022 | 11:28 WIB
Presiden Jokowi bersama Menko perekonomian, Menkeu dan Gubernur Ridwan Kamil/dok/kemenko perekonomian
Presiden Jokowi bersama Menko perekonomian, Menkeu dan Gubernur Ridwan Kamil/dok/kemenko perekonomian

SinPo.id - Program Kartu Prakerja sudah mendapatkan pengakuan dan apresiasi dari berbagai lembaga dalam dan luar negeri, antara lain dari Bank Dunia, ADB, UNDP, UNESCO, dan UNESCAP.

Selain itu, para peneliti dari The Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab (J-PAL), Presisi Indonesia, Bank Dunia dan TNP2K telah menemukan bukti ilmiah dampak positif Program Kartu Prakerja.

Survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, Cyrus, lembaga riset IPSOS dan pusat studi CSIS juga menunjukkan hasil senada.

Presiden Jokowi mengatakan, program Kartu Prakerja berhasil menjawab kebutuhan tersebut sekaligus menumbuhkan antusiasme masyarakat.

“Saya mengapresiasi jumlah pendaftar Program Kartu Prakerja yang sampai saat ini mencapai 155 juta, dan yang diterima sebanyak 12,8 juta, angka yang tidak kecil. Karena pelatihan ini, produktivitas dan skill para peserta meningkat, pengalaman kerjanya juga meningkat,” ujar Presiden Joko Widodo pada acara Temu Raya #Kitaprakerja, kemarin.

“Tadi seperti disampaikan Pak Airlangga, tidak ada yang lewat uang itu, anggaran itu ke kementerian, ke provinsi, ke kabupaten, ke kota baru ke peserta. Ini langsung dari Menteri Keuangan transfer langsung ke peserta,” lanjut Presiden Joko Widodo.

Sementara itu, Menteri  Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, keberhasilan Program Kartu Prakerja menuai banyak tanggapan positif dari banyak forum internasional karena secara ilmiah mampu untuk mendorong adult learning, pemberdayaan perempuan, inklusi keuangan, pengurangan ketimpangan, pengangguran dan kemitraan multi-pihak yang merupakan pilar-pilar SDGs.

“Dalam pertemuan UNESCO tadi malam di Marrakech, Maroko,  mereka mencari jalan untuk menghadapi tantangan the future of works terkait dengan transformasi digital, green economy yang membutuhkan tenaga dan adult lifelong learning. Dari hampir seluruh negara yang memaparkan, Program Kartu Prakerja adalah program yang paling siap dan sudah operasional,” kata Menko Airlangga.

Hasil survei evaluasi sejak 2020 hingga 2022 telah membuktikan bahwa 30% penerima Kartu Prakerja, yang sebelumnya menganggur, kini telah bekerja atau berwirausaha.

"Dapat kami sampaikan bahwa Kartu Prakerja merupakan salah satu program Government to People (G to P) paling masif yang ada, dibandingkan dengan yang pernah dilakukan oleh negara-negara lain," ujar Menko Airlangga.sinpo

Komentar: