Sopir Dan Kernet Truk Pertamina Jadi Tersangka Kecelakaan Maut Cibubur

Laporan: Bayu Primanda
Selasa, 19 Juli 2022 | 15:26 WIB
Ilustrasi kecelakaan/Pixabay
Ilustrasi kecelakaan/Pixabay

SinPo.id - Polisi akhirnya menetapkan S, seorang sopir dan KS, kernet sebagai tersangka dalam kecelakaan truk Pertamina di Cibubur.

S dan KS selaku pengendara truk dinilai lalai dalam menjalankan tugasnya hingga menyebabkan kecelakaan. Tercatat, ada 10 orang korban tewas dalam peristiwa  yang terjadi di Jalan Alternatif Transyogi Cibubur, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, pada Senin, 18 Juli 2022 lalu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan pihaknya masih menyelidiki terkait penyebab kecelakaan maut itu.

"Dugaan sementara penyebab kejadian ini akibat rem blong," ujar Endra, pada Selasa, 19 Juli 2022.

Namun, pihak Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dibantu Korlantas Polri masih akan melakukan olah TKP dengan menurunkan tim TAA.

"Agar menemukan penyebab yang konkret dari kejadian ini," tuturnya.

Pengemudi truk tangki Pertamina berinisial S dan kernet berinisial KS itu sempat diamankan di Polsek Jatisampurna untuk kemudian dibawa ke Polres Metro Bekasi Kota.

Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turut terlibat menginvestigasi kecelakaan lalu lintas itu.

Upaya investigasi itu meliputi memeriksa kendaraan, mengukur jalan, dan meminta keterangan dari pengemudi truk tangki bahan bakar minyak (BBM) yang menjadi penyebab tabrakan beruntun.

"Saya akan periksa kendaraan dan wawancara pengemudi dahulu. Mungkin 1-2 hari sudah punya gambaran apa yang terjadi," kata

Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan, pada Selasa, 19 Juli 2022.

Setelah melakukan investigasi, pihaknya akan melakukan evaluasi komprehensif untuk menarik kesimpulan.

Sejauh ini temuan KNKT masih bersifat kualitatif sehingga pihaknya belum dapat memberikan kesimpulan atas peristiwa nahas tersebut.

"Jadi, nanti kita akan menganalisa secara holistik semuanya. Kita terfokus pada kejadian di titik itu, atau bisa jadi melebar kemana, tapi kita belum tahu," tuturnya.sinpo

Komentar: