China-Taiwan Memanas, Kemenlu RI Pastikan 300 Ribu WNI Aman

Laporan: Khaerul Anam
Sabtu, 06 Agustus 2022 | 09:40 WIB
Menlu Retno Marsudi/Kemlu
Menlu Retno Marsudi/Kemlu

SinPo.id -  Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI memastikan WNI yang berada di Taiwan aman, menyusul ketegangan antara China dengan Taiwan setelah kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke wilayah tersebut beberapa hari lalu.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Bantuan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu RI Judha Nugraha mencatat, saat ini sekitar 300 ribu WNI berada di Taiwan.

"Saat ini dapat kami sampaikan bahwa kondisi WNI kita di Taiwan masih tetap tenang, aman, dan tentunya kita berharap tidak ada eskalasi (ketegangan) lebih lanjut," kata Judha saat jumpa pers virtual yang dikutip Sabtu, 6 Agustus 2022.

Pemantauan tersebut dilakukan Kemenlu RI bekerja sama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) yang berada di Taipei, Taiwan.

Seperti diketahui, ketegangan kedua negara itu meningkat dalam beberapa hari terakhir menyusul kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan yang membuat China meradang.

Bagi China, tindakan Pelosi tersebut merusak kedaulatan dan integritas teritorial China. Pelosi juga dinilai secara serius menginjak-injak prinsip Satu-China, dan sangat mengancam perdamaian juga stabilitas di Selat Taiwan. 

Sejauh ini, Beijing telah melakukan latihan militer besar besaran di sekitar Taiwan setelah Pelosi mengunjungi Taiwan. Hal itu telah menentang peringatan China yang melihat Taiwan sebagai "provinsi yang memisahkan diri."

Pelosi merupakan Ketua DPR AS pertama yang mengunjungi Taiwan dalam 25 tahun terakhir. Ia memimpin delegasi anggota parlemen AS yang memulai perjalanan mereka dari Singapura pada Senin, dilanjutkan ke Malaysia dan ke Taiwan.

Pelosi meninggalkan Taiwan pada Rabu malam dan melanjutkan tur Asianya ke Korea Selatan dan akhirnya mendarat di Tokyo pada Kamis malam. Pelosi mengakhiri perjalanan empat negaranya di Asia untuk kembali ke AS pada Jumat sore.sinpo

Komentar: