Rizal Ramli: Masalah Buat Rakyat Adalah Inflasi Pangan

Laporan: Tri Bowo Santoso
Kamis, 18 Agustus 2022 | 20:57 WIB
Tokoh nasional Rizal Ramli saat berbincang dengan penjual sembako di Pasar Tradisional Kramat Jati. Foto: Dok. Pribadi
Tokoh nasional Rizal Ramli saat berbincang dengan penjual sembako di Pasar Tradisional Kramat Jati. Foto: Dok. Pribadi

SinPo.id - Tokoh nasional, Rizal Ramli, mengingatkan inflasi pangan telah menembus 10 persen. Hal ini akan berdampak langsung ke masyarakat ketimbang inflasi secara umum.

"Inflasi memang hanya 4,5 persen, tapi inflasi makanan paling penting buat rakyat kan sudah 10 persen dan tidak ada tanda-tanda akan membaik. Buat rakyat yang penting bukan general inflasi, tetapi inflasi makanan," tegas Rizal dalam tayangan YouTube CNN Indonesia, yang dikutip Kamis, 16 Agustus 2022.

Mantan Anggota Tim Panel Ekonomi PBB itu menambahkan, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen di kuartal II 2022 belum berdampak langsung bagi rakyat. Hal itu disebutnya terlihat dari daya beli masyarakat yang masih rendah.

"Kebangkitan yang ada itu hanya secara makroekonomi. Di kacamata saya, belum ada kemajuan yang berarti. Indikatornya sederhana, daya beli masih rontok," tandas Menko Ekuin era pemerintahan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tembus 4,94 persen pada Juli 2022. Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan, inflasi ini bahkan lebih tinggi dari Juni 2022 sebesar 4,35 persen (yoy).

"Secara yoy inflasi di Juli 2022 ini sebesar 4,94 persen merupakan inflasi tertinggi sejak Oktober 2015, di mana pada saat itu inflasi 6,25 persen secara yoy," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin, 1 Agustus 2022.

Apabila dirinci, inflasi inti tercatat 2,86 persen (yoy), harga diatur pemerintah 6,51 persen, dan pangan bergejolak 11,47 persen.

Dari 90 kota yang dipantau BPS semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di Kendari sebesar 2,27 persen dan inflasi terendah ada di Pematang Siantar sebesar 0,04 persen.
 

 sinpo

Komentar: