Eks Stafsus Presiden: Duet Prabowo Subianto dan Puan Maharani Mampu Hilangkan Politik Identitas

Laporan: Tri Bowo Santoso
Senin, 22 Agustus 2022 | 20:15 WIB
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani (kiri) dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Foto:Merdeka
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani (kiri) dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Foto:Merdeka

SinPo.id - Duet Antara-Prabowo Subianto dan Puan Maharani dinilai paling ideal di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Keduanya dianggap mampu menghilangkan politik identitas, karena latar belakangnya sama-sama nasionalis.

"Kita mau melihat Indonesia tidak akan ada lagi politik identitas di bawah kepemimpinan kedua orang ini," ujar eks Staf Khusus Presiden Joko Widodo Bambang Beathor Suryadi melalui keterangan tertulis, Senin, 22 Agustus 2022.

Menurut Beathor, latar belakang itu menjadi bekal penting Prabowo dan Puan.

Keduanya diyakini mampu meneruskan pembangunan Indonesia, melanjutkan estafet kepemimpinan Presiden Jokowi.

Sementara itu, Koordinator Wilayah Poros Prabowo-Puan Provinsi Jawa Barat, Taofik Wahidin, mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan mandat dari Presidium Nasional Poros Prabowo-Puan untuk mengambil sikap dukungan politik kepada kedua tokoh nasional tersebut.

"Kami telah mendapatkan mandat dari Dewan Presidium Nasional - Poros Prabowo-Puan untuk melaksanakan Deklarasi Poros Prabowo-Puan Provinsi Jawa Barat," kata Taofik.

Sikap politik ini diambil sebagai tindaklanjut pasca pernyataan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto yang siap maju sebagai Calon Presiden di Pilpres 2024.

Prabowo Harus Cari Pasangan yang Tepat 

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo mengingatkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto agar mencari calon wakil presiden (cawapres) yang tepat di Pilpres 2024.

Sebab, menurut Karyono, tren elektabilitas Menteri Pertahanan Republik Indonesia itu sebagai calon presiden (capres) 2024 dalam berbagai survei cenderung menurun.

Bahkan, kata dia, elektabilitas Prabowo berada di bawah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Karyono meminta Prabowo agar mencari pasangan yang tepat untuk mendongkrak elektabilitasnya pada 2024.

"Dari sejumlah survei itu elektabilitas Prabowo dilampaui Ganjar Pranowo, justru tren elektabilitas Ganjar naik, berbanding terbalik dengan Prabowo yang terkonfirmasi elektabilitasnya cenderung menurun. Jadi tergantung juga siapa pasangannya (Prabowo) atau cawapresnya," ujar Karyono saat dihubungi, Jumat 19 Agustus 2022.

Karena itu, Karyono meminta Prabowo hati-hati memilih pasangannya sebagai capres, mengingat elektabilitasnya cenderung menurun.

"Pendamping Prabowo di Pilpres 2024 harus memberi kontribusi dukungan atau elektabilitas siginifikan, jadi dia harus hati-hati memilih, karena elektabilitas Prabowo sendiri sudah mengalami tren penurunan," ujarnya.

Karyono lalu mencotohkan ketika Prabowo berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapres.

Ia menyebut elektabilitas Cak Imin masih rendah sehingga tak memiliki kontribusi yang signifikan terhadap Prabowo.

"Jadi agak sulit memenangkan Pilpres 2024 kalau pasangannya tidak tepat, tidak memberikan efek elektoral yang signifikan," tandasnya.

 sinpo

Komentar: