Amerika Serikat dan Rusia Saling Kecam di Sidang PBB

Laporan: Tri Bowo Santoso
Selasa, 23 Agustus 2022 | 21:15 WIB
Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield. Foto: Istimewa
Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield. Foto: Istimewa

SinPo.id - Amerika Serikat dan Rusia saling kecam di sidang Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang perdamaian dan keamanan internasional pada Senin, 22 Agustus 2022. 

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield dalam pertemuan itu mengatakan invasi Rusia ke Ukraina telah memperburuk kerawanan pangan global dan mendorong krisis pengungsi baru.

“Ambisi egois Rusia untuk menginvasi negara tetangganya dan menguasai tanah mereka telah menimbulkan dampak pada kita semua. Hal ini telah memicu kelangkaan pangan global. Hal ini juga mendorong krisis pengungsi baru. Hal ini telah menimbulkan kematian puluhan ribu warga Ukraina dan Rusia, dan telah merongrong prinsip-prinsip dasar yang mencegah terjadinya perang dunia baru," ujar Linda Thomas, dikutip VOA, Selasa, 23 Agustus 2022.

"Kesalahan terbesar di abad ke-21 ini dilakukan oleh zaman emporium, ketika negara dan rakyatnya tidak lagi bebas membuat keputusan sendiri secara berdaulat, baik tentang masyarakat mereka sendiri, ekonomi, kemitraan dan aliansi. Kita tidak bisa mengulangi kesalahan-kesalahan itu,” sambung Linda Thomas.

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya memperingatkan bahwa tatanan dunia baru sedang terbentuk, dan akan menolak contoh standar yang ada di negara-negara Barat.

“Kami berharap tindakan Barat di negara ini (Ukraina.red) akan membuka mata banyak orang di dunia tentang hal-hal utama yang menyebabkan krisis yang mencengkeram planet kita. Apa yang terjadi di Ukraina sekarang dan perilaku NATO di benua Barat selama 30 tahun terakhir adalah pelajaran bagi seluruh dunia," tegas Vasily Nebenzya.

"Apakah menurut Anda Amerika dan sekutu-sekutunya akan berperilaku berbeda di belahan dunia lain? Sejarah telah menunjukkan bahwa hal itu tidak demikian. Karena itu jangan bertanya-tanya tentang penderitaan atau kematian orang lain karena saat ini hal tersebut akan terjadi pada Anda,” lanjut Vasily Nebenzya.

Sebelum saling kecam itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan laporan atas lawatannya ke Ukraina belakangan ini, yang menurutnya telah memberinya sejumlah harapan.

“Ada perjanjian untuk memfasilitasi akses tanpa hambatan ke pasar global untuk makanan dan pupuk yang berasal dari Rusia,” jelas Antonio Guterres.

“Rencana komprehensif ini sangat penting bagi warga dan negara yang paling rentan, yang sangat bergantung pada pasokan pangan ini. Di atas segalanya, ini adalah contoh nyata bagaimana dialog dan kerjasama dapat memberikan harapan – bahkan di tengah konflik,” imbuh Antonio Guterres.

Guterres mengatakan akan memberikan rincian lawatannya ke Ukraina pada besok Rabu, 24 Agustus 2022.

 sinpo

Komentar: