INES Rilis Survei Capres 2022, Ini Hasilnya

Laporan: Bayu Primanda
Kamis, 25 Agustus 2022 | 16:32 WIB
Ilustrasi/pixabay
Ilustrasi/pixabay

SinPo.id -  Indonesia Network Election Survei (INES) kembali melakukan survei tentang sosok Calon Presiden (Capres) 2024 dalam membangun ekonomi Indonesia.

Dalam surveinya, diprediksi ekonomi dunia di tahun 2022 dan 2023 akan mempengaruhi peta politik di Indonesia pada tahun tahun politik menuju pemilu 2024 .

Direktur Survei Indonesia Network Election Survei (INES), Permadi mengatakan pihaknya melakukan survei dengan tema "Mencari Presiden di Tahun 2024, Dalam Kondisi Ekonomi Dunia Sulit Tahun ini, Tahun Depan Gelap"

Survei tersebut dilakukan terhadap 1.928 responden di seluruh Indonesia mewakili pendapat pemilih secara nasional. Adapun margin of error diperkirakan +/- 2.24 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dan dilakukan mulai tanggal 5-19 Agustus 2022.

Dalam hasil temuannya, sebanyak 32,2 persen menginginkan sosok Presiden yang tegas dan berwibawa. Sementara sebanyak 31,7 persen responden menginginkan sosok presiden yang merakyat.

Namun, kata dia, terkait keberlangsungan program-program pembangunan yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi, jawaban responden merujuk pada satu nama.

"Maka dari jawaban 1.928 responden sebanyak 84,7 persen responden menyatakan Airlangga Hartarto adalah tokoh bakal capres yang jika terpilih akan melanjutkan program-program pembangunan Jokowi ,"ucap Permadi dalam keterangannya, Kamis, 25 Agustus 2022.

Permadi menyampaikan bahwa hasil temuan survei dari 1.928 responden sebanyak 60,8 persen sangat tahu dan paham keadaan perekonomian dunia yang tahun ini dalam keadaan sulit dan tahun depan diprediksi gelap, hal ini tercermin dengan meningkatnya harga harga pangan dan energi.

"Sedangkan sebanyak 30,8 persen tidak paham dan tidak tahu sama sekali, dan sebanyak 8,4 persen tidak menjawab," kata Permadi.

Tak hanya itu,  Permadi mengungkapkan,  hasil survei didapati bahwa sebanyak 68,8 persen responden optimis pemerintahan Jokowi -Maruf Amin dapat melewati dampak dari masa masa perekonomian dunia yang sulit dan gelap di tahun depan.

Namun demikian, 21,9 persen responden menyatakan tidak yakin pemerintahan Jokowi -Maruf Amin bisa melewati masa-masa perekonomian dunia yang sulit dan gelap ditahun ditahun depan yang berdampak pada perekonomian nasional  dan sebanyak 9,3 persen responden tidak memberikan jawaban 3

"Tentu saja penganti Presiden Jokowi ditahun 2024 akan memiliki tugas yang sangat berat didasarkan pada keadaan ekonomi dunia yang sulit dan gelap ditahun 2023," tukas dia.

"Sebanyak 89,8 persen publik menginginkan sosok Presiden yang mampu melewati pasca keadaan perekonomian dunia yang sulit ditahun 2022 dan gelap ditahun 2023 untuk bisa memperbaiki perekonomian nasional dan khususnya perekonomian keluarga," jelas Permadi.sinpo

Komentar: