Efisiensi APBN Lebih Penting Ketimbang Permasalahkan Dana Pensiun

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 01 September 2022 | 08:43 WIB
Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati (SinPo.id/Instagram)
Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati (SinPo.id/Instagram)

SinPo.id - Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati, menegaskan bahwa pemerintah harus melakukan efisiensi APBN untuk pengeluaran yang tidak tepat sasaran, dibanding mempermasalahkan dana pensiun.

Menurutnya, pemerintah harus mengambil sikap yang berpihak kepada masyarakat, dan mencari cara untuk menyelamatkan APBN di tengah tekanan kondisi perekonomian nasional.

“Kenapa tidak menunda proyek-proyek besar yang tidak prioritas? Alih-alih mempermasalahkan dana pensiun," kata Anis dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis 1 September 2022.

Pasalnya, kata Anis, iuran dana pensiun yang dikelola oleh PT Taspen (Persero), juga berasal dari gaji para abdi negara yang dipotong sebesar 4,75 persen setiap bulannya.

"Jelas sudah diatur dari dulu oleh undang-undang kalau iuran ini dipotong sebesar 4,75 persen setiap bulannya dari gaji ASN, TNI dan POLRI," terangnya.

Meski demikian, perbaikan skema iuran dana pensiun memang harus dilakukan agar dapat lebih berkeadilan di masa mendatang.

"Sistem iuran harus diperbaiki dengan model manfaat pasti yang unfully funded dalam jangka panjang, negara tidak akan sanggup menanggung semua pensiunan dan anak-anaknya hingga usia dewasa," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa dana pensiun telah membebani APBN hingga Rp2.800 Triliun, yang mana dianggap bertolak belakang dengan pernyataan bahwa laju pertumbuhan ekonomi kian meningkat.sinpo

Komentar: