NU Tegaskan akan Selalu Berada di Belakang Polri

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Jumat, 09 September 2022 | 19:52 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (SinPo.id/Dok.UIN)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (SinPo.id/Dok.UIN)

SinPo.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, pihaknya akan tetap berada di belakang Polri yang tengah dirundung masalah. Menurutnya, meninggalkan Polri hanya tambah memperburuk situasi Indonesia.

"Polri juga berat masalahnya tapi kita tidak mungkin meninggalkan Polri. Kita harus terus mensupport dan berada di belakang Polri," kata Gus Yahya dalam keterangannya, Jumat, 9 September 2022.

Gus Yahya menegaskan, semua negara membutuhkan polisi yang solid dan kuat. Polri harus didukung penuh oleh segenap elemen bangsa

"Kalau Polri kita tinggal, maka negara ini akan hancur, semua memang ada masalahnya. Tapi kita tetap harus berada di belakang Polri, termasuk berada di belakang negara ini," jelasnya.

Sebagai organisasi yang turut dalam mendirikan negeri, lanjut Gus Yaqut, NU juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga keberlangsungan NKRI. NU tegaskan akan terus mengawal Indonesia sampai kapanpun.

"NU memiliki tanggung jawab untuk bersama menjaga bangsa dan negara ini," terangnya.sinpo

Komentar: