Inflasi di Amerika Serikat Berdampak ke Ekonomi Indonesia

Laporan: Sinpo
Selasa, 13 September 2022 | 22:28 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

SinPo.id - Meningkatknya angka inflasi di Amerika Serikat (AS) berdampak pada ekonomi Indonesia. 

"Dampak inflasi AS ke Indonesia sebetulnya lebih ke arah perkembangan suku bunga. Karena kalau inflasi meningkat, maka respons dari Federal Reserve atau The Fed akan kecenderungan menaikkan suku bunga di AS dan proses ini pun masih berlangsung di sana," kata Wakil Direktur INDEF Eko Listiyanto, Selasa, 13 September 2022.

Memang, kata Eko, kondisi terkini inflasi AS turun menjadi 8,5% dibanding bulan sebelumnya, dengan suku bunga 2,5% masih jauh dari inflasi.

"Targetnya The Fed dengan kenaikan suku bunga yang dia lakukan nanti lama-lama bisa menurunkan inflasinya ke angka 2% seperti kondisi sebelum pandemi COVID-19," tutur Eko.

Menurut Eko, Indonesia masih kuat menahan dampak inflasi AS karena sebetulnya inflasi di Indonesia sendiri lebih disebabkan oleh fenomena domestik, yaitu faktor volatile foods sebagai penyumbang utama.

"Karena produksi pangannya terbatas, dan walaupun produksinya cukup, tidak semua daerah ada (stoknya), sehingga tetap saja menimbulkan inflasi, jadi itu kontributor utamanya," sambung Eko.

Kontributor lainnya, sebut dia, memang inflasi inti. Namun, dia mewaspadai, jika inflasi di AS kian meninggi, dikhawatirkan permintaan barang dan jasa dari Indonesia berkurang.

"Kan sebenarnya kita surplus dagang dengan AS, kalau inflasinya makin tinggi lama-lama pembeli kita di sana terdampak dan jadinya enggak banyak beli dari kita," tandas Eko.

 sinpo

Komentar: