Ini Sejumlah Kenangan Jurnalis Terhadap Mendiang Azyumardi Azra

Laporan: Sinpo
Minggu, 18 September 2022 | 13:19 WIB
Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra (SinPo.id/Dok)
Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra (SinPo.id/Dok)

SinPo.id -  Ketua Aliansi Jurnalis Indepeden (AJI) Indonesia  Sasmito Madrin mengaku sangat kehilangan terhadap mendiang Azyumardi Azra yang dikabarkan meninggal pada Minggu, 18 September 2022 siang tadi. Azyumardi dikabarkan meninggal pukul 12.30  waktu kuala lumpur Malaysia. Pada Jum’at 16 September lalu, mendiang diagendakan mengisi acara seminar di negeri Jiran. Namun mendadak sesak nafas saat pejalanan sehingga dilarikan ke rumah sakit ketika sampai di Bandara setempat.

“Kaget, sedih, dan merasa kehilangan sekali saat mendengar kabar meninggalnya Prof Azyumardi Azra di Malaysia,” ujar Sasmito, kepada SinPo.id.

Kenangan Sasmito terhadap mendiang Azyumardi ketika ia dan sejumlah pengurus AJI Indonesia berkunjung ke rumahnya. “14 Desember 2021 saat itu untuk memohon kesediaan beliau menjadi Ketua Dewan Pers. Membawa amanat dari para konstituen Dewan Pers,” ujar Sasmito mengisahan.

Menurut Sasmito, Azyumardi orang yang berani, pintar, bisa menjadi jembatan dengan pemerintah, dan selalu hadir di kegiatan-kegiatan Dewan Pers.

Tercatat belum satu tahun sejumlah prestasi didapatkan Dewan Pers di bawah kepemimpinan Azyumardi. Di antaranya kebijakan pemerintah dan DPR yang akhirnya mau mengunggah draf resmi RKUHP setelah didesak Dewan Pers dan koalisi masyarakat sipil.

Azyumardi juga selalu hadir dalam beberapa kegiatan Dewan Pers. “Belum pernah rasanya saya melihat semangat yang begitu besar, seperti Prof Azyumardi dalam advokasi-advokasi nasional,” ujar Sasmito sambal menunjukkan dua foto bukti mendiang hadir dalam dua kegiatan advokasi RKUHP pada hari yang sama. “Itupun sebelumnya harus menghadiri pertemuan lain,” katanya.

Sebagai Ketua Dewan Pers, Azyumardi menggunakan bahasa yang tegas. Pernyataan-pernyataan yang disampaikan tidak bersayap saat mengkritik pemerintah. Hal itu selalu disampaikan ketika di Dewan Pers merasa yakin bahwa pemerintah tidak akan menganggap dirinya membenci pemerintah.

Mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah itu bisa berdiri di tengah demi bangsa yang lebih sehat. Mendiang juga dinilai mampu menjadi jembatan bagi generasi muda dengan pemikir-pemikir senior, para guru besar yang berdiri bersama pemerintah hari ini.

“Harus diakui kepakaran Prof Azyumardi cukup menguatkan posisi tawar generasi muda di mata pemerintah,” kata Sasmito mengenang.sinpo

Komentar: